Para Faskab, lanjut dia, bertugas mendata dan mengidentifikasi serta menganalisa kebutuhan kelompok masyarakat. Yang pasti bahwa ada pembentukan kelompok usaha ekonomi produktif di tiga kabupaten yang ada. Dengan jenis usaha sesuai dengan kebutuhan dan potensi wilayah.
Mantan Penjabat Bupati Malaka ini menambahkan, dari hasil identifikasi Faskab, apakah usaha peternakan, pertanian dan holtikultura. Lalu pihak dinas mengintervensinya dengan bantuan demplot berupa benih atau bibit.
“Tahun 2021 sebagai uji coba kita lakukan di Kabupaten Manggarai, Ngada, dan Kabupaten Sumba Timur. Dengan jumlah lebih kurang 20 desa di setiap kabupaten. Dan didampingi oleh para Fasakab. Pola pemdampingan kepada kelompok usaha ini sampai dengan pemasaran hasil,” tuturnya.
Hal senada dipertegas lagi oleh Koordinator Kabupaten (Korkab) Manggarai, Moses J C Radja atau akrab disapa ADHY Radja.
Menurut Adhy, di Kabupaten Manggarai ada 5 (lima) kecamatan sasaran TEKAD. Adalah Kecamatan Ruteng, Cibal, Satarmese, Satatmese Barat, dan Satarmese Utara. Atau total 20 desa. Dan setiap desa ada satu orang jadi Kader Desa.
“Kami punya personil TEKAD di Kabupaten Manggarai. Ada 5 (lima) orang Faskab plus 2 (dua) orang operator yng standby di Sekretariat TEKAD. Juga ada 8 (delapan) orang selaku Fasilitator kecamatan. Dan para fasilitas kecamatan inilah tugasnya mendampingi kelompok usaha ekonomi produktif di desa,”beber Adhy.
Kolaborasi Dana Desa
Hasil pantauan awak citra-news.com di Kabupeten Manggarai, Kamis 25 November 2021, di Desa Bea Kakor Kecamatan Ruteng, warga desa sangat berantusias menerima program TEKAD.
