Tampak anggun bunda JULIE Sutrisno Laiskodat mengenakan kain tenun NTT motif Timor Tengah Selatan. Doc. citra-news.com/istimewa
Julie Laiskodat yakin menenun bisa lestari sepanjang masa karena sudah masuk dalam kurikulum sekolah sebagai pembelajaran vokasional untuk penguatan kurikulum lokal.
Citra News.Com, SOE – ANGGOTA DPR Republik Indonesia, JULIE Sutrisno Lsiskodat menggagas Program Tenun Masuk Sekolah (PTMS).
Hebatnya PTMS ini bukan an sich program (tidak asal membuat program, red). Namun berkolaborasi dengan dinas tetkait (terutama dinas pendidikan) untuk dimaksukkan kedalam kurikulum Muatan Lokal (Mulok). Sehingga selain sebagai bahan ajar juga mengedukasi kalangan pelajar untuk mencintai kebudayaan daerah warisan leluhur.
Dengan kata lain, kalangan pelajarlah menjadi subyek dalam upaya pelestarian budaya NTT. Bahwa sasaran utama dalam upaya Pemajuan Kebudayaan adalah kalangan pelajar atau kaum milenial.
Dalam penerapan program TMS, bunda Julie – demikian Ketua Dekranasda NTT ini akrab disapa, sekolah – sekolah ynag sasaran program diberikan modal usaha. Selebihnya bunda Julie membukakan akses pemasaran hasil karya dari kelompok milenial. Atau membeli kembali hasil karya siswa. Sekaligus juga sebagai sumber baru pendapatan sekolah dalam kerangka peningkatan pendapatan asli daeah.
Perhatian dan kecintaan bunda Julie terhadap tenun ikat (waving) NTT, diantaranya ia wujudkan melalui Program TMS. Faktanya, baru-ru ini bunda Julie mengunjungi SMA Negeri Tobu, Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS).
Istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ini, sudah, sedang. dan akan membangun berbagai terobosan strategis untuk melestarikan warisan intelektual para leluhur NTT. Semenjak memimpin Dekranasda NTT, bunda Julie telah merintis berbagai program. Salah satunya adalah program Tenun Ikat Masuk Sekolah.
