Pernyataan lugas sang Kadis PUPR NTT tersebut, sebelumnya dia beberkan juga dalam sambutannya saat membuka acara Seminar Kesehatan Dalam Rangka Memperingati Hari Bakti PUPR Ke-77 di lantai 1 gedung kantor PUPR NTT.
Sebagai pegawai, kata Maksi, kita harus sehat. Kalau kita sehat kita bisa bekerja dengan baik melayani masyarakat. Kalau sehat tentunya kita bisa bekerja keras, bergerak cepat, dan bertindak tepat sesuai motto kita.
Oleh karena itu seminar dengan thema, “Pencegahan Dini Penyakit Tidak Menular” adalah wujud dari semangat pengabdian kita untuk bangsa dan negara. Kita sehat negara kuat,” ungkapnya.
Dengan jumlah pegawai lebih kurang 600-an orang. lanjut dia, merupakan korps dalam sebuah kekuatan besar membangun bangsa. Nilai-nilai kebersamaan yang sudah ditunjukkan Tujuh Pahlawan PU sebagai motivasi dan roh bagi kita dalam bekerja.
“Saling sinergis dan kolaborasi menjadi langkah menuju suksesnya sebuah pembangunan,” tandasnya.
Mengapa Disebut Hari Bakti PU
Pada kesempatan itu Maksi juga sepintas menjelaskan arti pentingnya Hari Bakti PU. Ini bermula dari 21 (duapuluh satu) pegawai pada tanggal 3 Desember 1945, jelas dia, mereka mempertahankan Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat yang sekarang dikenal sebagai Gedung Sate Bandung, dari serangan pasukan tentara sekutu (NICA).
