Yulius Serang (tengah) didampingi Hanock Bire, pelatih renang dari Kota Kupang (kiri) di Kolam Rebang Pithoby Sport Center, Bello Kota Kupang, Kamis 17 November 2022.. Doc. marthen radja/citra-news.com
Ucapan bernada permintaan dari Yulius menggelitik bunda Julie untuk segera membangun relasi dengan rekan-rekannya di DPR RI untuk penuhi permintaan rakyat NTT.
Soal bangun sapras olahraga, jelas bunda Julie, nanti dikomunikasikan dengan pihak kementerian. Itu mungkin saja agak lama dipenuhi. Tapi kalau peralatan dan fasilitas selain bangun fisik itu, bisa. Karena kesiapan untuk Pra PON 2023 untuk menuju PON 2024. Terlebih PON 2028 dimana NTT jadi Tuan Rumah.
“Memang untuk bangun kolam renang seperti punya Pithoby ini butuh dana besar. Tapi kita dengan yang standar dulu. Dan itu juga kita harus identifikasi dulu kabupaten mana saja dengan Cabor potensial mana, disitu kita bangun. Seperti untuk Kabupaten Sikka, Ende, dan Ngada akan dibangun lapangan standar untuk bola basket,” demikian bunda Julie menjawab permintasn Yulius.
Soal kreasi pelatih, pria asal Nusa Kenari ini dihadapan bunda Julie mengatakan, bagi atlit renang yang sudah punya bakat seperti anak asuhnya, tidak memakan banyak waktu dalam berlatih.
“Untuk anak-anak ini saya latih mereka sejak bulan Maret 2022. Mereka saya latih di cekdam dua hari seminggu. Jelang Porprov ini baru tiga hari dalam seminggu,” ucap Yulius.
Menjawab strategi latihan renang, Yulius mengatakan berawal dari pengenalan, latihan pernafasan, kemudian latihan gaya. Sedangkan latihan fisik itu belakangan.
Waktu latihan, lanjut dia, dalam seminggu tiga kali. itupun lamanya dua jam paling tinggi. Mulai jam tiga sore sampai jam lima, karena rumah tinggal anak-anak jaraknya jauh dari cekdam area latihan.
“Harapan ke depan saya berjuang untuk para atlit Cabor renang ini saya targetkan menuju PON tahun 2028. Dengan peraihan medali di ajang Porprov ini adalah langkah awal atlit renang dari Rote Ndao mengumpulkan lebih banyak medali tetutma medali emas di PON 2028,” tegas Yulius.
Terkait permintaan Sarpras, bunda Julie berulang mengatakan, untuk olah raga ini kewenangan di Komisi X. Mamang untuk bangun fisik kemungkinan tidak segera karena refocussing dana. Tapi saya (Julie Laiskodat, red) coba komunikasikan dengan teman-teman di Komisi X.
