“Saat itu saya racik hanya untuk konsumsi gratis warga. Setiap tamu yang mampir, saya suguhi. Lama-lama mereka katakan suka, dan saya mulai produksi skala besar. Itu di tahun 2013, dan atas dukungan Bank NTT, usaha saya kini sangat maju,”tegas Antonius.
Dia juga menunjuk puluhan jenis produk yang dihasilkan. Ada anggur fermentasi jahe dan pisang yang kadar alkoholnya 11 persen.
Ada juga madu batu dalam kemasan kecil, aneka makanan ringan dengan bahan baku yang dihasilkan warga setempat. Seperti keripik singkong, keripik talas, jagung bunga, kue rambut, ramuan herbal rematik dan berbagai penyakit kulit, minyak urut untuk penyakit kulit, serta banyak jenis produk khas Napan.
Pimpinan Bank NTT Cabang Kefamenanu, Fridolina M.M Faturene saat itu menjelaskan, Napan adalah satu dari empat desa lainnya yang mengikuti Festival Desa Binaan Bank NTT.
“Kami mempersiapkan desa ini menjadi peserta festival, karena usaha kreatif masyarakat disini cukup variatif dan berkembang,” kata Fridolina.
Dia menambahkan, Desa Napan adalah sebuah destinasi pariwisata, karena disini ada PLBN, sehingga tempat usahanya kami dampingi, dan hari ini mereka boleh bertumbuh menjadi desa yang cukup berhasil. +++ citra-news.com/humas bankntt