Dalam pertemuan yang bersahaja dengan Bupati Simon di ruang rapat direksi pada Kamis siang itu sang Dirut Bank NTT yang akrab disapa Alex ini tidak sendirian. Dirut Alex didampingi Direktur Dana dan Treasury, Johanis L. Praing, Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe dan Kadiv Corsec dan Legal, Endri Wardono.
Terkait modal inti, usai pertemuan Dirut Alex kepada wartawan mengatakan bahwa saat ini Modal Inti Minimum Bank NTT sudah berada di angka Rp 2,4 Triliun.
“Saat ini Modal Inti Minimum Bank NTT sudah menyentuh angka Rp 2,4 Triliun. Tersisa Rp 600 Miliar yang harus digenapi oleh para pemegang saham,” kata Alex.
Menurut dia, dengan progress keuangan di awal tahun 2023 sudah pada kisaran Rp 2,4 Triliun, dia optimis Bank NTT akan mencapai target modal inti Rp 3 Triliun seperti yang disyaratkan dalam Peraturan OJK mengenai Konsolidasi Bank Umum.
“Kita bersyukur kepada para pemegang saham karena ikut peduli dengan kondisi kita sehingga mereka datang sendiri. Pak Bupati Malaka selaku pemegang saham Seri A beliau datang sendiri untuk memastikan seperti apa bentuk kerjasama yang dilakukan agar segera memenuhi modal inti,” tuturnya.
Dirut Alex menyampaikn terimakasih atas doa dan dukungan semua pihak. Sehingga saat ini modal inti kita (Bank NTT, red) sudah Rp 2, 4 Triliun. Dan kita sangat optimis akan tercapai hingga batas waktu 2024.
“Jadi kekuatiran banyak orang bahkan pernyataan-pernyataan bahwa Bank NTT akan turun menjadi BPR, itu tidak benar. Kita berterimakasih karena masyarakat sudah lebih bijak menyaring serta memverifikasi informasi,” tegas Alex.