Menjawab alasan mengapa Partai NASDEM memilih tanggal 11 Mei, YUSAK mengatakan sebenarnya pada tanggal 05 Mei kemarin. Tapi karena berbagai kesibukan apalagi setelah liburan Paskah dan Idul Fitri. Dan itu tidak terlalu berarti sangat filosofis, tepisnya.
Bukan Karena Popularitas Partai
Kemunculan kader-kader politik di Partai Nasdem tegas Yusak, bukan karena terpengaruh oleh popularitas partai. Tapi karena kemampuan dari berbagai aspek. Ada juga karena pengakuan publik akan ketokohan dari figur-figur yang ada.
Nah pertimbangan konfigurasi dari figur-figur ini mendorong partai untuk maju bertarung. Baik di parlemen maupun di Pemilu kepala daerah (Pilkada).
“Tapi intinya Partai Nasdem terlebih dahulu mempersiapkan para Caleg untuk merebut kursi di parlemen. Karena di situlah pintu masuk untuk Pilkada. Paling tidak 15 kursi untuk DPRD Provinsi NTT”, sebut Yusak.
Pada kesempatan itu Yusak juga dengan taktis berdiplomatis menjawab pertanyaan wartawan terkait Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat bakal Calon Gubernur NTT 2024.
Hal pertama yang dipersiapkan Partai Nasdem, kata Yusak, adalah meraih target kursi di DPRD NTT. Jika saat ini ada 9 kursi dan menjadi Wakil Ketua DPRD NTT maka tahun 2024 sedapatnya kita bisa rebut posisi Ketua. Itu berarti harus bertambah jumlah kursi di dewan.
Oleh karena itu di 8 (delapan) Daerah Pemilihan (DAPIL) harus ada CALEG yang bisa meraih suara terbanyak.
“Target kursi untuk Nasdem sendiri di keseluruhan DAPIL kami harus meraih 15 kursi. Dari 65 kursi sesuai Dapil. Patokan target 15 kursi di DPRD NTT inilah yang akan menghantar bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Karenanya fokus kita menangkan dulu Pileg untuk siapkan pintu. Kalau untuk pasangan Gubernur dan Wakil jumlah harus 13 kursi. Jadi Partai Nasdem persiapkan pintunya dulu baru kita tentukan figur bakal calon gubernur,” jelas Yusak.
