“Ya Musda terlambat dilaksnanakan karena pandemi. Keterlambatan itulah sehingga ada perpanjangan waktu bagi kawan-kawan daerah (DPD KAI NTT, red) untuk melaksanakan tugas”, tuturnya.
Sembari menambahkan bahwa Musda dilakukan jika diterjemahkan dalam bahasa yang sederhana adalah acara silaturahmi para advokat. Karena dari daerah-daerah ini datang saling silaturahmi.
Secara organisasi iya, sekaligus mengevaluasi kegiatan-kegiatan. Atau program kerja yang dilaksanakan dalam periode itu.
Soal pemilihan pengurus DPD KAI Pedang Merah NTT di agenda Musda inu, Apolos mengatakan, siapapun yang dipercayakan jadi pengurus (pimpinan, red) diharapkan bisa membawa KAI Pedang Merah menjadi lebih baik ke depannya.
Lebih dari itu dapat membentuk kepengurusan di tingkat daerah. Jadi perlu terbentuk DPC KAI Pedang Merah di semua kabupaten/kota di NTT. Sehingga bisa mengakomodir kepentingan hukum masyarakat luas yang ada di daerah. +++ marthen/citra-news.com