Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

MATHIAS Mengaku BANGGA Memakai KAIN Tenun NTT

CitraNews

Mathias: Himbauan Gubernur NTT, agar ASN wajib berpakaian sarung adat pada setiap pecan, adalah terobosan baru yang berdampak ganda (multiplier effect) bagi masyarakat. Terutama peningkatan ekonomi bagi ibu-ibu dan mama-mama yang keseharian hidupnya bergantung pada menenun. Juga menimbulkan rasa cinta terhadap budaya sendiri bagi generasi muda untuk terus dilestarikan.

Kupang, citra-news.com – KEPALA SMKN 1 KUPANG, Mathias M. Beeh, S.ST.Par, MM mengaku bangga dengan upaya taktis yang dilakukan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Ini adalah terobosoan baru yang selama ini ditunggu-tunggu masyarakat NTT, katanya.   

Dengan adanya himbauan melalui Surat Edaran (SE) Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat tentang aturan bagi ASN memakai kain sarung tenun ikat NTT ini, hemat saya (Mathias) ini sesuatu yang ditunggu-tunggu masyarakat NTT. Karena sudah sejak dulu kala kita NTT dikenal dengan keberagaman pakaian adat dengan motif kain tenun yang sangat variatif nan unik. Namun kurang dipromosikan.

Baca Juga :  Penataan DESTINASI Harus SELARAS Alam dan STANDAR Global

“Karena kurang promosi kita kalah bersaing dengan provinsi lain. Kita contohkan di Provinsi Bali mungkin mereka hanya satu jenis pakaian adat saja. Tapi mereka begitu menjunjung tinggi dan begitu banyak orang tertarik dengan pakaian adatnya. Kenapa kita Orang NTT dengan aneka pakaian adat dan ribuan motif begitu lamban mempromosikan hasil karya yang sudah membudaya ini,”ucap Mathis retoris.

Baca Juga :  1 Juni 1945 Sejarah Hari Lahir PANCASILA

Menurut dia, ‘Orang NTT’ harus bangkit mempromosikan budaya tenun ikat yang menjadi warisan nenek moyang. Kita wajib melestarikannya. ASN adalah orang terdepan yang memberi contoh bagi khalayak masyarakat untuk mencintai kain tenun milik sendiri. Yakni dengan cara mengenakan kain tenun ikat pada setiap pecan. Dan ini baru terjadi di era kepemimpinan Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi.

Baca Juga :  BUKAN Kue NATAL, Petani Besmarak Butuh BIBIT dan PUPUK (* Seri 3)

“Bagi saya kita patut mengapresiasi hal baik yang dibuat pak Gubernur Viktor. Dengan rutin mengenakan kain adat dalam setiap pecan memberikan manfaat ganda. Selain terus mempromosikan keberagaman jenis kain adat ke dunia luar, juga sekaligus mewarisinya ke generasi muda. Bahwa keberagaman atau kebhinekaan kita orang NTT terwujud melalui kain tenunan yang dihasilkan para ibu-ibu. Semakin banyak orang berminat untuk membeli kain tenunan NTT akan menambah penghasilan keluarga,”beber Mathias.