Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

MATHIAS Mengaku BANGGA Memakai KAIN Tenun NTT

CitraNews

Adalah fakta, aku Mathias, pada apel pagi kepada rekan-rekan guru di SMKN 1 Kupang saya sampaikan efeknya yang paling dirasakan adalah para ibu atau mama-mama, di kampung-kampung yang selama ini hidup dengan menenun.

Bahwa Kerja menenun ini selama ini kita tidak pernah dapatkan dari orang yang berpendidikan tinggi. Hanya ada pada mereka yang tingkat pendidikannya pas-pasan di kampung. Dan ekonomi keluarga mereka sangat bergantung sekali dengan menenun. Tapi rata-rata hasil tenunan ini kebanyakan di-‘museum’kan saja. Atau disimpan sampai berbau apek. Karena hanya digunakan sekali-sekali saja pada acara-acara adat. Tidak ada yang membeli. Padahal hasil karya seni mereka ini bila dikenakan dan terus dipromosikan maka banyak yang berminat untuk membelinya.

Jadi dengan terobosan baru dari bapak Gubernur Viktor Laiskodat ini, lanjut Mathias,  memberikan manfaat berganda (multiplier effect) bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Terutama bagi mama-mama yang keseharian hidupnya bergantung pada menenun. Dan juga bagi henerasi muda ada rasa cinta budaya terhadap budaya sendiri dan patut untuk dilestariakan.

Baca Juga :  Gubernur VIKTOR Luncurkan SOPHIA Minuman Berakohol NTT
Baca Juga :  Di@ BISA Bank NTT Masuk Desa NOEBAUN Merangsang PETANI BISA Raup Untung Puluhan Juta

Mengapa di hari pertama setelah keluarnya Surat Edaran Gubernur NTT, saya langsung meresponnya. Saya langsung action. Karena saya mau mendorong para generasi bangsa di SMKN 1 Kupang ini untuk selalu mencintai budaya sendiri. Saya bangga dengan terus mengapresiasi melalui pakaian adat yang saya kenakan.  Ini juga sebagai wujud terima kasih saya dan kita sekalian akan seni dan budaya asli tenun NTT untuk terus dilestarikan.

“Mari kita semua berbudaya dengan pakaian adat masing-masing dan tunjukkan kepada dunia luar bahwa NTT adalah Flobamora yang kaya potensi dengan budaya tenun ikat,”himbau Mathias yang hari itu mengenakan pakaian adat Helong.

Baca Juga :  AN dan ASA Disinyair ‘Baku Akal’ Data KREDIT Macet Koperasi

Sembari menambahkan, dalam setiap pecan mengenakan pakaian adat bisa bervariasi. Tidak harus ‘Orang Rote’ pake pakaian adat Rote. Atau orang Timor, Orang Ngada, Orang Manggarai, Orang Ende, Orang Sikka, Orang Sabu, Sumba, Flores Timur, Alor dan lain-lain etnik, harus ego mengenakan pakaian adatnya masing-masing. Akan tetapi kita Orang NTT kita Flobamora wajib menjunjung tinggi pakaian adat khas dari NTT.