Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Nunang : “IJAZAH Ditahan Sejak ALEX Sampai ASA Jadi Kasek”

CitraNews

Hal senada juga diungkapkan Hendra Weto. Siswa yang mengaku kelahiran Bajawa Kabupaten Ngada itu menjelaskan, dirinya dituntut dari Kampus Poltek Undana agar segera memasukan ijazah.

“Saya kuliah tinggal di Kota Kupang jadi aman. Mau datang cek ijazah setiap hari juga idak masalah. Palingan rugi uang bensin saja. Ini saya punya kwitansi bayar-bayar itu semua persyaratan. Tapi Mama Nona suruh tunggu. We paya ko hanya urus-urus begini saja mau datang terus-terus tekor juga ko. Mana mau sibuk kuliah ko urus ijazah,”ucap Weto dengan dialek Bajawa.

Menjawab besaran pengenaan uang Komite, kedua siswa angkatan 2018 ini sontak mengatakan, sejak awal masuk sekolah (kelas X) siswa wajib bayar uang komite sebesar Rp 100.000 per siswa per bulan. Tapi kalau misalkan kakak adik sekandung masuk di sekolah ini maka dibayarkan setengahnya saja, yaitu Rp 50.000 per siswa per bulan. Nanti selama sekolah disini ada kewajiban-kewajiban lainnya.

Baca Juga :  Melalui SALIB TUHAN Sedang MEMURNIKAN Motivasi Kemuridan KITA
Baca Juga :  AN dan ASA Disinyair ‘Baku Akal’ Data KREDIT Macet Koperasi

Soal Jurusan (Program Studi/Prodi) yang digeluti Nunang dan Weto selama sekolah di SMKN 5 Kupang, keduanya berbeda-beda. Bernard Nunang mengaku dari Jurusan Teknik Bangunan Konstruksi Kayu. Sementara Hendra Weto mengaku dari Jurusan Teknik Mesin.

“Waktu itu di kelas jurusan saya, kami ada 19 orang laki-laki semua. Saya tidak tahu berapa banyak siswa di satu kelas atau Rombongan Belajar/Rombel) jurusan lain-lain. Karena waktu kami di Kelas XII ada 9 (Sembilan) kelas dengan jurusan masing-masing. Diantaranya Jurusan Listrik, Kendarana Ringan, Las, Adio Visual, Multi Media, Panel Surya, dan Bangunan dari Konstruksi Kayu dan Bangunan Konstruksi Beton,”jelas Nunang diamini Weto.

Baca Juga :  SMA/SMK Negeri Jadi SASARAN Bidik Sumber Baru PAD

Nunang menambahkan, semasa dia dan teman-teman seangkatannya, yang mengurusi adminisrasi kesiswaan oleh Wali Kelas atasnama Lusia Pradalana, S.Pd. +++marthen/citra-news.com

Gambar utama : Martha Runa (berdiri) dan Bernard Nunang depan ruang TU SMKN 5 Kupang, bilangan Jl. Nanga Jamal Naikoten 1, Kota Kupang-Timor Provinsi NTT, Sabtu 25 Mei 2019. Doc.CNC/marthen radja