OTNIAL G. Boy, S.Pd (kiri) dan Dra. MARIA W. Lauata (kanan) pose bersama siswa Komli KJIJ dan KGSP di SMKN 5 Kupang, Timor Provinsi NTT. Doc. CNC/marthen radja-Citra News.
Sang Ketua Komli KJIJ SMKN 5 Kupang itu menyatakan, program seamless dua system pada sekolah yang saat ini dikomandani (Kepala Sekolah, red) Dra. SAFIRAH C. Abineno, sudah tiga tahun menerapkan program pendidikan 4 tahun tersebut. Pada tahun ajaran (TA) 2018/2019 para lulusan dari Komli KJIJ dan KGSP tengah menjalani praktek kerja lapangan.
Boy menuturkan, pada tahun 2019 ini tahun ketiga para guru ikut memfasilitasi dan mendampingi siswa yang melaksanakan praktek di lapangan. Kalau dari Komli KJIJ saat ini sedang melaksanakan praktek di Balai Jalan dan Jembatan di wilayah Tanah Merah Kabupaten Kupang.
“Siswa kami dari Komli KJIJ saat ini tengah praktek di Balai Jalan dan Jembatan. Kegiatan praktek lapangan ini bermanfaat bagi lulusan yang ada. Jika saja ada yang tidak melanjutkan kuliah mereka bisa menerapkan saat mereka diterima kerja di Dudi,”kata Boy.
Sembari menambahkan, kalau lulusan ini mau kuliah maka mereka harus kuliah di Politeknik. Karena penyelerasan K-13 ini hanya ada di Politeknik yang punya jurusan KJIJ dan KGSP. Tidak bisa calon mahasiswa tersebut mengambil jurusan lain. Oleh karena itu untuk lebih mendalami pelaksanaan K-13 program seamless dual system ini dilakukan workshop secara intensif pada SMK-SMK yang punya Komli KJIJ dan KGSP, tandasnya. +++ marthen/citra-news.com