Drs. BENYAMIN Lola, M.Pd (tengah) tampak kecewa setelah melihat kandang tidak berisi ayam milik Komli Agobisnis SMKN Polen Kabupaten TTS Provinsi NTT, Selasa 21 Januari 2020. Doc.CNC/jor tefa-Citra News.
Benyamin Lola : “Saya akan melakukan Sidak ke semua SMKN untuk melihat dari dekat pendididikan kejuruan yang dimiliki setiap sekolah. Diduga ada sekolah yang nakal membuka jurusan tapi tidak ada fasilitas yang disiapkan…”
Citra-News.Com, KUPANG – PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mewajibkan semua SMA/SMK Negeri mulai tahun 2020, menyumbang sebagian pendapatan sekolah sebagai salah salah satu sumber PAD provinsi.
Ditengarai, income yang diperoleh dari sekolah lantaran ada usaha lain-lain. Seperti kantin, sewa aula, atau menggandeng pihak ketika membuka usaha Alfa Mart seperti yan dimiliki SMKN 1 Kupang.
Khususnya bagi SMKN hampir semua jurusan atau Komli yang ada berpotensi mendatangkan rupiah. Ada Komli Agrobisnis, teknik bangunan, adio visual, pariwisata, tata boga, busana an tata rias, teknik pengelasan, servis kendaraan ringan, teknik mengukir, serta pengembangan tanaman pertanian dan holtikultra, dan lain-lain.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Drs. BENYAMIN Lola, M.Pd. mengatakan, semua sekolah negeri terutama yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi NTT, yakni SMA/SMK Negeri, mulai tahun 2020 ini wajib memberikan sumbangan bagi PAD kita. “Untuk maksud ini saya nantinya melakukan rapat bersama para kepala sekolah. Kita mau mendapatkan bahan sebagai masukan mengenai tanggung jawab ini. Berapa kira-kira kemampuan per sekolah yang bisa disumbangkan untuk PAD kita,”kata Benyamin saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 07 Januari 2020.
Sembari berucap maaf tidak bisa menjelaskan lebih jauh lantaran ia harus memaparkan materi tentang kebudayaan di Kantor Dinas Perekraf Provinsi NTT.