Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Merenda PENDAPATAN Ala SMKN 5 Kupang

CitraNews

 

Dra. SAFIRAH Cornelia Abineno memperlihatkan alat cuci tangan menggunakan kaki karya siswa dan guru Komli di SMKN 5 Kupang Provinsi NTT. Doc. marthen radja/citra-news.com

Safirah : Di tengah tantangan pandemi Covid-19 saat ini, kami dari SMKN 5 Kupang NTT punya kreativitas unik. Bukankah harapan besar bapak Gubernur VIKTOR agar semua harus kerja keras, kerja cerdas (smart) dan kerja tuntas? Menjamu harapan ini guru Komli dan siswa gsri sekolah kami bisa merekayasa alat cuci tangan menggunakan kaki.

Baca Juga :  Hasil KERJA Pemerintah NTT Menggembirakan

Citra News.Com, KUPANG – KETIKA VIRUS CORONA melanda dunia dan merenggut nyawa jutaan jiwa, masyarakat Provinsi NTT Indonesia pun terdampak. Corona Virus Dangue atau di Indonesia dikenal dengan sebutan COVID-19 ini juga telah merusak sendi-sendi perekonomian masyarakat. Bahkan di semua jenjang pendidikan formal telah menghambat pembelajaran tatap muka. Padahal lembaga pendidikan SMK terutama, yang melakukan pembelajaran 80 persen melakukan praktek sudah tentu tidak normal terlaksana. Lalu bagaimana strateginya?

Baca Juga :  RENDAH Penyerapan Anggaran 16 Triliun Lebih di Provinsi NTT

Begini strategi jitu yang dilakukan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dra. SAFIRAH Cornelia Abineno.

Kata dia, pihak sekolah asuhannya punya inisiatif cerdas (smart) menjejak badai Covid-19 saat ini.  Untuk mengisi ruang hampa dimana tidak bisa  melakukan pembelajaran seperti sediakala, tapi momentum new normal saat ini sekolah kami telah melakukan karya-karya nyata. Sudah tentu hal ini kami lakukan dengan mengikuti protokol Covid-19 dimana masih lockdown harus hindari keramaian.

Baca Juga :  Tim Kesenian SABU Berlaga di FESTIVAL Oslo Norwegia

“Nah, untuk tetap menjaga konsistensi pendidikan kejuruan maka sekolah kami merakit alat cuci tangan menggunakan kaki. Dengan hanya mempraktekkan satu dua orang siswa saja dan didampingi guru Komli, mereka bisa memproduksi  puluhan unit alat cuci tangan menggunakan kaki sehari,”jelas Safirah di bilangan Jl. Nanga Jamal Naikoten 1 Kota Kupang, Timor NTT, Jumat 07 Agustus 2020.