Siswa dan guru SMKN 5 Kupang sedang merakit alat cuci tangan. Doc. marthen radja/citra-news.com
Menurut dia, peralatan cuci tangan sangat dibutuhkan saat ini. Karena dari Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan aturan agar setiap rumah tangga, unit kerja dan perkantoran harus menyediakan alat cuci tangan. Menterjemahkan aturan pemerintah maka kami sebagai sekolah kejuruan yang memiliki kompetensi keahlian (Komli) atau jurusan tejnik pengelasan dan teknik automotif sepeda motor dan bisnis kendaran, telah berpadu merakit alat cuci tangan menggunakan kaki.
“Ini menunjukkan kalau SMK Bisa! Ini wujud dari Indonesia Bisa. Generasi Muda NTT tentunya harus sanggup membuat perubahan-perubahan yang berarti untuk bangsa ini. Dan SMKN 5 Kupang juga BISA mempersiapkan Generasi Unggul Indonesia. Melalui karya-karya nyata SMKN 5 Kupang akan bisa menghadapi pasar kerja dan dunia industry di era four point zero. Sebagai kepala sekolah saya bangga itu. Dan mudah-mudahan menjadi kebanggaan para guru di sekolah ini. Karena melalui pembelajaran ini bisa memberi berkat bagi semua orang,”kata Safirah.
Kado dari Bunda JULIE Laiskodat Untuk Desa Model di NTT
Menjadi kebanggaan bagi SMKN 5 Kupang bahwa hasil karya nyata alat cuci tangan menggunakan kaki ini ‘diborong’ oleh Anggota DPR RI, Ny. JULIE Sutrisno Laiskodat. Melalui Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, alat cuci tangan unik buatan siswa SMKN 5 Kupang go public.
Pasalnya, selain sekolah menjalin bisnis (menjual, red) ke unit kerja lainnya, pemerintah Provinsi NTT melalui Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Setda NTT juga turut membantu mempromosikan alat cuci tangan menggunakan kaki dari Unit Produksi SMKN 5 Kupang.
Ny. JULIE S. Laiskodat (kiri) dan rakitan sejumlah alat cuci tangan go public karya SMKN 6 Kupang. Doc. marthen radja/citra-news.com