Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Gerakan TJPS Antara TANTANGAN dan HARAPAN (Seri-2)

CitraNews

Hasil jagung diatas lahan uji coba gerakan TJPS tahun 2020 di Kabupaten Kupang, Timor Provinsi NTT. Tampak Kadistanbun Provinsi NTT, LUCKY F. Koli (ke-3 dari kanan) saat panen jagung. Doc. marthen radja/citra-news.com/distanbunntt    

Lucky : “Gerakan TJPS adalah bagian dari program aplikatif di sektor pertanian. Sasaran utamanya pada desa-desa kategori miskin. Juga desa-desa pilihan sebagai Desa Model hasil inisiasi Bunda JULLIE Laiskodat.”

Citra-News.Com, KUPANG – PEMERINTAH Provinsi NTT di era kepemimpinan VIKTOR Bungtilu Laiskodat (Gubernur) Wakil Gubernur, JOSEF Adrianus Nae Soi, mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerja extra ordinary. Merubah pola pikir (mindshet) dan pola tindak (bekerja) dengan lompatan-lompatan besar namun terukur.

Baca Juga :  PESPARANI 2020 Harus Sodorkan KESAN Bangkit dan Sejahtera

Demikian Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT, LUCKY F.Koli, S.Pt. saat diwawancarai awak citra-news.com di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT di bilangan Jl. Polisi Militer, Kota Kupang-Timor NTT, Selasa, 20 Oktober 2020.

Dikatakannya, Gerakan Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) adalah salah satu wujud dari upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat NTT. Hal yang menantang dari gerakan TJPS adalah waktu pelaksanaan pada akhir musim hujan. Dalam mana kita fokuskan pada lahan kering (lahan marginal) yang tersebar di desa-desa pada dua pulau besar di NTT yakni Timor dan Sumba.

Baca Juga :  Lurah ROBY Sebut Pemerintah GAGAL Urus SAMPAH di KOTA Kupang

Sedikitnya total lebih kurang 71 juta hektar (HA) lahan kering marginal (lahan tidur,red) yang tersebar di dua pulau besar yakni Timor dan Sumba. Gerakan TJPS ini, sebut Lucky, dikonsentrasikan pada beberapa kabupaten di Pulau Sumba dan Pulau Timor (termasuk Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua).

“Kami gandeng beberapa dinas teknis untuk secara integratif kita lakukan perubahan-perubahan yang berdampak kesejahteraan bagi masyarakat. Khususnya di  wilayah-wilayah yang selama ini secara data menjadi penyumbang terbesar kemiskinan di NTT,”sambung Lucky.

Rakyat NTT tentu bertanya-tanya, apa mungkin ada hasilnya tanam jagung di lahan kering di musim kering? Dan yang lebih membingungkan rakyat pada Gerakan TJPS ini, bahwa apa yang ditanam itulah yang dituai (panen,red). Tapi koq aneh, jagung yang tanam dan yang dipanen malah ternak.

Baca Juga :  BANK NTT Jalin Kerjasama TATAKELOLA Keuangan SEKOLAH

Untuk menjawab kebingungan rakyat soal Gerakan TJPS, media online (portal berita) citra-news.com mengeksplorasi informasinya melalui tulisan bersambung dengan topic, Gerakan TJPS Antara Tantangan dan Harapan.

Melengkapi tulisan sebelumya, berikut penjelasan Kadis Lucky. Menurut dia, TJPS ini adalah sebuah gerakan bukan program, demikian Lucky membuka dialognya. Kami dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT menterjemahkan visi NTT Bangkit Menuju Sejahtera dalam Bingkai NKRI, dengan kegiatan aplikatif berupa Gerakan Tanam Jagung Panen Sapi.