Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

Strategi Pembelajaran ala SMK di Pusaran Covid-19 (bagian-2)

CitraNews

Sembari menambahkan apa dan bagaimana bentuk kreativitas dan inovasi yang dilakukan para kepala SMK, Semi mempersilahkan awak citra-news.com mengelaborasinya di masing-masing SMK. “Silahkan wawancara para kepala sekolah. Karena setiap SMK punya kompetensi (kejuruan,red) masing-masing,”tegas Semi.

Jelang menghadapi  ujian akhir sekolah, Semi berharap pihak sekolah mempersiapkan segala sesuatunya secara baik. Terutama fasilitas dan sarana an prasarana (Sarpras) pakering siswa. Ini penting, tegas dia, karena para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selain mengantongi ijazah juga Sertifikat Kompetensi (SK).

“Hemat saya prasyarat terbitnya sertifikasi kompetensi adalah melalui ujian kompetensi keahlian (UKK). Dengan siswa memiliki SK itu berarti juga pihak sekolah sudah mampu mempersiapkan tenaga kerja siap pakai sesuai tuntutan zaman,”ucap Semi.

Baca Juga :  Aksi Teror Bom Hambat Pengumuman UN

UN Berubah Jadi AN

Seiring dengan persiapan ujian akhir sekolah, secara nasional diberlakukan pendekatan pembelajaran berbasis Asesment Kompetensi Minimum. Meskipun pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ditiadakan namun sebagai penggantinya adalah Asesment Nasional (AN).

Dijelaskan Semi, saat ini mulai disusun modul dan hal-hal teknis terkait pelaksanaan AN di setiap lembaga pendidikan untuk semua tingkatan. Secara umum AN adalah hal baru bagi lembaga pendidikan di semua tingkatan. Dari pendidikan dasar (sekolah dasar/SD) hingga pendidikan menengah di SMP dan SMA/SMK.

Baca Juga :  Gubernur Viktor : IKARASI Harus Punya KONTRIBUSI Besar Bagi Pembangunan SDM

“Teknis pelaksanaan AN atau kita mengenalnya sebagai Assesment Kompetensi Minimum (AKM) dengan metoda penilaian melalui survey karakter dan survey lingkungan belajar. Untuk tingkatan SMA/SMK tentunya menerapkannya pada kelas XI. Pada tingkat SMP di kelas VIII dan SD di kelas IV. Untuk SMK khususnya kami di SMKN 4 Kupang sudah mulai diterapkan. Akan tetapi ada beberapa hal yang membutuhklan penyesuaian-penyesuaian,”aku Semi.

Baca Juga :  Belajar DARING Disinyalir Menimbulkan Persoalan Baru

Dalam kaitannya dengan ukuran mutu, menurut Semi, ada hal yang berbeda antara UN dan AN. Kalau ujian nasional (UN) berpatok pada berapa besar nilai atau angka yang dicapai siswa saat ujian. Sementara AN yang dinilai adalah proses yang dilalui melalui tahapan survey karakter dan survei lingkungan belajar siswa.