Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Dari NTT – ‘Nusa Tiada Tara’ – Sumber EBT Untuk INDONESIA

CitraNews

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu menjelaskan, proyek PLTS Sumba rencananya akan menggunakan skema Bussines to Bussines (B to B). Karenanya, tidak akan menggunakan APBN, namun memberikan manfaat yang besar untuk negara.

“Sudah banyak investor baik dalam maupun luar negeri yang tertarik dengan investasi pengembangan PLTS Sumba ini. Karena proyek ini sangat besar serta sumber energinya bisa diekspor ke luar negeri. Tentu kita ingin agar investor yang dilibatkan harus banyak. Dan kalau boleh berbentuk konsorsium. Sudah ada investor dari China, Italia dan Singapura yang merasa tertarik untuk menggarap mega proyek ini. Begitu pun dengan investor dalam negeri dan investor lokal. Karena itu kita minta dukungan Pemerintah Pusat agar proyek ini bisa berjalan,” jelas Gubernur Viktor

Baca Juga :  Mengaku ANAK KAMPUNG George Hadjoh Berkisah Saat TAKBIRAN Laut

Gubernur Viktor mengemukakan, proyek ini akan punya dampak ekonomi yang sangat luar biasa (multiplier effect) bagi Provinsi NTT. Karena ini tidak hanya berkaitan dengan masalah listrik, tapi juga industri, perdagangan, kesehatan, peternakan, pertanian, akomodasi, pendidikan dan aspek lainnya.

“Kalau kita sudah punya energi yang murah, maka apapun kita bisa buat. Saya sudah berbicara dengan para Bupati, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Sumba agar kita bersatu hati mendukung terlaksananya mega proyek energi baru terbarukan ini. Karena akan punya manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentu kita juga selalu mengedepankan research atau penelitian dalam pengembangan PLTS ini. Kita harus bisa meninggalkan legacy untuk generasi berikutnya dengan kehadiran proyek ini. Lahan untuk pengembangan proyek ini sekitar 100 ribu hektar, tidak ada masalah untuk pulau Sumba,” tuturnya.

Baca Juga :  Tahun 2020 DKP Melejitkan LIMA Program PRIORITAS

Sementara itu, Eddie Widione selaku salah satu Dewan Direksi Suryagen menjelaskan, Suryagen Group melalui anak perusahaannya telah melakukan beberapa tahapan di lapangan terkait pengembangan PLTS di Manggarai Barat sebesar 30 MW dan Sumba sebesar 2 GW. Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten dan mendapat respons positif.

Baca Juga :  Astaga, DITOLAK Lagi GUGATAN Pendukung MOELDOKO

“Kami meminta dukungan pak Gubernur untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan PLTS ini. Terutama dalam meyakinkan Pihak PLN agar bisa memberikan ruang bagi pemanfaatan energi baru terbarukan untuk memasok kebutuhan listrik di Nusa Tenggara. Kami siap mendukung mega proyek PLTS 2 Gigawat di Sumba,” kata Eddie.