Mengutip portal berita pena timor.com, bahwa di Kabupaten Ngada saat ini mengalami kenaikan merchant QR sebesar 467 persen. Atau tahun 2021 dari sekitar 600an menjadi 19.000, sebut Ariawan.
Peningkatan ini, tegas dia, menunjukkan bahwa sudah sedemikian banyak yang dilakukan Bank Indonesia dalam rangka menuju digitalisasi
Ariawan mengakui, pada tahun 2022 Bank Indonesia targetnya tidak hanya merchant, tetapi juga user yaitu sebanyak 345.000, dibandingkan jumlah penduduk sebesar 8-9 persen.
“Kami berharap dengan dukungan dari gubernur, pemerintah kabupaten/kota se-NTT juga seluruh PJP dan Bank NTT, target ini kita akan capai di tahun 2022,” tuturnya disambut tepuk tangan tamu undangan.
Lagi lagi Ariawan menyebut Bank Indonesia juga akan tetap mendukung pasar digital melalui program Wi-fi gratis. Baik kepada 25 pasar tradisonal yang ada, maupun perluasan yang akan dilakukan.
Komitmen Bank Indonesia menurut Ariawan, akan terus ada. Termasuk di dalamnya selalu melakukan edukasi dan mendorong seluruh stakeholder, seperti kerjasama Bank NTT dengan Pemda Ngada ini. Agar digitalisasi ini berjalan terus dan terus berkembang hingga mencapai harapan bersama.
“Terima kasih kepada Bank NTT yang telah mendukung seluruh digitalisasi termasuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang ada di NTT,” tutup Ariawan.
Terpantau, pada kesempatan itu juga dilakukan teken MoU/ penandatanganan perjanjian kredit pinjaman daerah antara Pemerintah Kabupaten Ngada dengan Bank NTT.
Ada juga MoU tentang kerja sama penerimaan pembayaran retribusi daerah antara Pemda Kabupaten Ngada dengan Bank NTT.
Hadir pada kesempatan itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Ngada Paru Andreas, bersama sejumlah pimpinan DPRD Provinsi NTT dan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov NTT.