“Patut kita beri apresiasi kepada Bank Indonesia dalam mendampingi serta melatih dan membina anak-anak muda kembangkan UMKM disini”, kata Yohan.
Ke depannya, lanjut dia, kita ingin agar semua pasokan makanan di hotel yang ada di Labuan Bajo seperti sayur, telur, daging harus diproduksi dan berasal dari Manggarai Barat dan Provinsi NTT sendiri.
‘Kita juga apresiasi karena di Labuan Bajo ini juga sudah dikembangkan hidroponik untuk produksi sayur dan buah yang melayani kapal-kapal pesiar yang ada di Labuan Bajo”, tandasnya.
Bank NTT Bantu 5-10 Juta
Kepala Divisi Mikrokecil dan Konsumen Bank NTT Johanis Tadoe, dalam kesempatan itu menyerahkan Kredit Merdeka kepada tujuh orang pelaku UMKM yang bergerak dalam berbagai bidang usaha.
Dikatakannya, Kredit Mikro Merdeka ini dihadirkan oleh Bank NTT untuk membantu pelaku UMKM yang baru mulai merintis usahanya ataupun yang mau melanjutkan dari sebelumnya.
“Nilai kredit Mikro
Merdeka bervariasi. Yakni Rp 5 juta untuk pemula dan Rp 10 juta untuk tahap kedua. Adapun keuntungan dari kredit ini yakni tanpa agunan dan tanpa bunga”, kata Johanes.
Sementara Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi menjelaskan, dalam pengembangan UMKM yang harus diperhatikan adalah skill, keramahan dan lingkungan yang bersih.
Bahkan menurutnya, dengan diresmikannya ruas jalan Labuan Bajo – Golo Mori oleh Presiden Jokowi, menandai bahwa Labuan Bajo juga semakin siap dalam penyelenggaraaan KTT ASEAN Summit 2023.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan Kick Off Program Bank Indonesia Young Enterpreneur School (BI YES) 2023.
“Program BI YES ini juga akan membantu para pengusaha UMKM dalam pengembangan produk UMKM yang dipasarkan”, tegasnya. +++ citra-news com/humas bankntt
