Nah, kami mahasiswa magang dengan bekal pengetahuan tentang IT, kami bisa buat websitenya. Dengan hanya scan ‘barkode’ orang bisa mengetahui banyak hal tentang NTT. Tentang potensi dan sumber daya alam, serta adat istiadat dan seni budaya terutama tenun ikat dari setiap daerah di NTT.
“Kan di Dekranasda ini sudah tersedia semacam beranda informasi dari setiap daerah di NTT”, tandasnya.
Misalkan kita mau cari tahu tentang potensi.alam, budaya dan pariwisata Kabupaten Lembata. Kita tidak harus datang di Dekranasda NTT berjam-jam berdiri nonton di stand Kabupaten Lembata. Tapi kita cukup datang scan barkot.
Entah kapan dan dimana saja kita mau nonton, kita tinggal konek ke websitenya. Disitu semua informasi sudah lengkap.
“Nah, website yang kami mahasiswa magang buat inilah media untuk Dekranasda NTT bertransformasi mengenai sistem digitalisasi. Dan Website ini buah karya yang bisa kami bisa berikan untuk Dekranasda NTT”, jelas Abdul.
Ruang Inspirasi Kaum Muda
Senada dengan Abdul, mahasiswi asal Negara Timor Leste bernama Martha Sisilia Lopez mengatakan bahwa apa yang dihadirkan bunda Julie di Dekranasda NTT, sekaligus juga adalah ruang inspirasi bagi kelompok generasi muda.
“Bagi saya bunda Julie Laiskodat adalah sosok yang selalu menginspirasi banyak hal. Tenun ikat misalnya, saya yakin ada banyak generasi muda yang tidak tahu proses pembuatannya”, kata Lopez.
Tapi di Dekranasda NTT bunda Julie menghadirkan mama-mama penenun. Dan menjadi semacam tempat pelatihan. Selain menjadi pusat informasi tentang potensi alam, budaya, dan pariwisata dari setiap kabupaten/kota di NTT.
