Para siswa adalah generasi penerus bangsa. Dalam menyongsong dunia baru kelak, meski dunia yang penuh dengan tantangan namun diyakini dengan memiliki bekal kompetensi yang mumpuni, para siswa kami mampu menjalani dunia barunya itu.
Ide untuk mengakhiri riwayat seragam putih abu bagi siswa kelas XII, kata Safirah, melalui rapat para guru dan pegawai di sekolah tersebut.
Karena belajar dari pengalaman yang sudah-sudah biasanya selesai ujian akhir, para siswa cenderung melakukan aksi brutal di luar sekolah.
Kami dari sekolah melakukan hal unik ini, tegas Safirah, untuk mengantisipasi aksi corat-coret baju seragam, konvoi sana-sini, miras dan mabuk-mabukan. Yang kami terapkan adalah budaya displin dan profil Pancasila.
Juga sebagai langkah edukasi bagi siswa untuk selalu mencintai almamater yang sebagai rumah kedua mereka.
“Agar supaya para siswa Kelas XII mampu menjaga nilai-nilai budaya yang kita miliki. Dan nilai-nilai profil Pancasila sebagai warisan buat adik-adik mereka yang masih belajar di Kelas X dan Kelas XI”, beber Safirah.
Bahwa nilai-nilai yang baik ini, tambah dia, akan ditiru oleh adik kelas mereka. Dan secara keluar ooo ternyata begitu caranya siswa SMKN 5 Kupang menanggalkan seragam putih abu-abu.
Bebas dari “Belenggu”
Safirah juga memastikan dengan berakhirnya assesment ini, para siswa Kelas XII datang ke sekolah mereka tidak lagi mengenakan seragam Putih Abu-abu.
