Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Gubernur VIKTOR Tuntaskan MASALAH Tapal Batas di SUMBA

CitraNews

Di tempat yang sama, Bupati Niga Dapawole dalam sekapur sirih mengatakan, akan memperhatikan masyarakat yang ada di Desa Karang Indah. “Pemerintah akan memperhatikan masyarakat yang ada di Desa Karang Indah. Karena itu, selamat datang dan kami akan menggendong masyarakat semua karena kita semua saudara,” ucap Bupati Niga.

Usai menyampaikan sekapur sirih, protokol menyampaikan bahwa akan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan bibit kelapa dan anakan jambu mete, suasana yang ada di tenda tempat berkumpulnya masyarakat mulai gaduh. Masyarakat menolak dengan tegas penyerahan bantuan tersebut dan berteriak tidak akan bergabung dengan Kabupaten Sumba Barat (Sumbar).

Hiruk pikuk dengan teriakan masyarakat, Plt. Sekda yang juga Asisten Pemerintahan Sekda SBD, FRANS Lado tampil di tengah masyarakat dan berteriak, “Bapak Gubernur belum bicara. Mari kita dengar apa kata Bapak Gubernur. Semua diam dan duduk.”

Baca Juga :  BPK Sebut Transaksi EKONOMI di KOTA Kupang LEBIH TINGGI

Melihat situasi yang memanas, Gubernur Viktor tampil dan memegang mic lalu berkata,”Hei….semua duduk. Semua masyarakat duduk. Dengar saya sebagai gubernur. Duduk, diam dan dengar”.

Sambutan Gubernur Viktor melegahkan hati warga Desa Karang Indah yang bereniat tetap bergabung ke Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Kamis 20 Juni 2019. Doc. CNC/valerius guru-humas setda ntt.

“Sebagai Gubernur, saya minta untuk semua diam. Yang hadir ini pemerintah. Bapaknya kalian. Tidak boleh. Kalau ada yang berbeda, mari duduk dan kita bicara. Kalau ada yang mau berontak, saya ini ahlinya berontak,”ucap Gubernur Viktor lantang.

Gubernur Viktor menambahkan,”Sebagai bapak saya datang di tempat ini dan saya mau dengar dari semua tokoh masyarakat. Saya mau urus dan kita putuskan hari ini. Saya sudah ada di sini. Semua tenang, duduk dan bicara yang sopan. Satu persatu duduk dan bicara, saya dengar dan akan putuskan hari ini juga.”

Baca Juga :  Difasilitasi BANK NTT 2000 SISWA Lulusan SMA dan SMK Segera Diterbangkan ke JERMAN

Setelah itu master of ceremony (MC) mencatat nama-nama para tokoh yang akan menyampaikan isi hati mereka kepada Gubernur Viktor, Bupati Sumbar dan Bupati SBD. Mereka berharap agar ada keputusan yang adil dan bijak dari Gubernur Viktor. Tapi intinya mereka menolak bergabung dengan Kabupaten Sumbar.

Mendengar keluhan dan isi hati masyarakat Desa Karang Indah, Gubernur Viktor meminta kepada Bupati Markus peta. Setelah melihat peta dengan seksama, Gubernur Viktor mengajak masyarakat yang telah menyampaikan isi hati mereka untuk masuk ke dalam kantor desa bersama Bupati Markus dan Bupati Niga serta aparat keamanan.

Kurang lebih 25 menit di dalam Kantor Desa Karang Indah, Gubernur Viktor keluar bersama-sama mereka dan menghadap mic untuk menyampaikan hasil pertemuan tertutup tersebut. “Setelah kami berembuk di dalam maka telah disepakati batasnya. Hari ini juga saya tetapkan batas. Masyarakat yang ada di Desa Karang Indah tetap berada di Kabupaten SBD. Para tokoh telah putuskan. Siang ini saya akan ke Jakarta untuk lapor Pak Menteri Dalam Negeri. Tidak boleh lama-lama di tempat ini. Mari bawa besi gali saya yang tancap di batas itu,” kata Gubernur disambut tepuk tangan yang gemuruh dari masyarakat Desa Karang Indah.

Baca Juga :  Sekda Funay : "Jabatan Adalah Anugerah TUHAN..."

Setelah itu Gubernur Viktor dan rombong menuju ke batas dekat PT Karya untuk menancap batas antara Kabupaten Sumbar dan Kabupaten SBD.

Usai prosesi di tapal batas, Gubernur Viktor kembali ke bandara Tambolaka dengan jet pribadi untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.