Termasuk BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit), sambung dia, pihaknya mulai menggenjot upaya-upaya realisasi pinjaman daerah dan disetujui oleh Kemendagri. Sehingga apa yang diharapkan para pemegang saham agar mempercepat proses peminjaman daerah di Bank NTT bisa segera terealisir.
“Pertumbuhan ini ditopang oleh perbaikan-perbaikan yang terus dilakukan oleh manajemen dan mulai membaiknya komitmen, militansi, daya jual dan daya tahan dari segenap komponen Bank NTT secara internal,”ucapnya.
Alex mengakui, kondisi ini terjadi juga karena mulai meningginya tingkat kepercayaan dari berbagai pihak eksternal baik masyarakat, pelaku ekonomi, mitra-mitra, yang terus berkontribusi nyata bagi terjalinnya kolaborasi dan sinergisitas antarpihak.
Termasuk BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit), pihaknya mulai menggenjot untuk upaya-upaya realisasi pinjaman daerah disetujui oleh Kemendagri sehingga apa yang diharapkan para pemegang saham agar mempercepat proses peminjaman daerah di Bank NTT bisa segera terealisir.
Dikatakannya, rekomendasi ini tentu dilandasi juga oleh pengamatan para pemegang saham terhadap pencapaian kinerja Bank NTT.
“Kita berterimakasih kepada OJK NTT. Karena untuk periode semester II Tahun Buku 2021 kita kembali diberikan penilaian komposit tingkat kesehatan 2 atau sehat, atau dua semester kita sandang predikat sehat. Secara paralel kita terus mempersiapkan proses-proses untuk Bank NTT menjadi bank devisa. Tinggal menunggu satu semester lagi assesment tingkat kesehatan bank untuk menjadi hal yang esensial dalam proses persetujuan administrasi perijinan bank devisa,” kata Alex.
Menurutnya, pihak Bank NTT terus memaksimalkan sumber daya yang ada. Dengan Mmelakukan persiapan-persiapan di bidang SDM, IT, SOP dan infrastruktur lainnya termasuk visibility study.
