“Aplikasi ‘B Pung Petani’ akan menjadi ekosistem untuk menghubungkan petani, peternak, wira usaha, offtaker, transportasi pengiriman, masyarakat, konsumen, daerah, serta stakeholder lainnya,” kata Alex.
Manfaatnya bagi dinas pertanian, jelas Alex, misalnya petani yang ingin menanam bisa langsung mengakses aplikasi untuk melihat luas lahan yang akan ditanam, jenis komoditinya, jenis bibit, pupuk, serta lama jangka waktu panennya.
Kalender tanam ini sangat diperlukan untuk mengkonsolidasi dengan dinas pertanian. Termasuk ketersediaan pasar.
Aplikasi ‘B Pung Petani’ juga menjadi media informasi untuk sektor industri. Selain itu, kehadiran aplikasi ‘B Pung Petani’ diharapkan dapat menekan nilai tukar petani untuk akses pasar. Serta memotong jalur distribusi.
Bagi offtaker, harus ada kepastian pasar.
Sementara untuk masyarakat dapat tercipta stabilitas harga yang berkualitas. Sedangkan ntuk daerah itu ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta penurunan jumlah kemiskinan yang ada di daerah NTT.
Bagi stake holder lain seperti Bank Indonesia dan instansi lainnya, tentu mereka bisa mendapat data yang valid tentang pelaku usaha dan akses informasi pertanian, pengendalian kebijakan, tumbuhnya industri baru atau pemberian modal bagi petani.
“Aplikasi ini sangat costumize, bekerja sama dengan Dinas Pertanian NTT. Nanti tenaga-tenaga di setiap instansi dapat menginput data melalui smart phone. Kalau secara dasboard dapat dilihat pada apilkasi di mobile banking yang kami siap untuk memfasilitasi,” pungkasnya.
Acara tersebut ditandai dengan penyerahan secara simbolis aplikasi ‘B Pung Petani’ dari Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho ke Kadis Pertabin Provjnsi NTT, Lucky F. Koli.
Selain Gubernur NTT dan Dirut Bank NTT, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia, para Kepala Daerah di Provinsi NTT, para kepal dinas terkait serta pejabat PT. Bank NTT. +++ marthen/citra-news.com
