Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Kisah SUKSES Mama BAMBU Tentang Bunda JULIE Laiskodat Dibalik Rumpun BAMBU

CitraNews

Bertemu JOKOWI di Istana

Senada dengn Mama Yo, Mama Maria Ermelita Bai, Ketua Kelompok Musa Mula, Desa Wolobobo, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, juga mengalami perubahan ekonomi yang sangat signifikan dari pembibitan bambu.

Ia mengatakan anggota kelompoknya berjumlah 25 orang. Ia dan anggota kelompok mempunyai semangat yang sama untuk merubah perekonomian keluarga dari pembibitan bambu.

“Kami mama mama bambu merasa semangat sekali ketika mendapat program pembibitan bambu. Memang awalnya kami merasa susah tapi dalam perjalanan kami semangat untuk bekerja. Kami susahnya dalam mencari bibit bambu. Untuk media tanam dan air tidak sulit tapi awalnya memang soal bibit saja.tapi sekarang tidak lagi karena bapak bapak juga bantu kami cari bibit,” jelasnya.

Dijelaskannya Kehadiran Yayasan Bambu Lestari sangat membantu kelompoknya dalam melakukan aktivitas pembibitan. Dengan intervensi Yayasan Bambu Lestari, mama mama bantu bisa menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi sekaligus menyokong perekonomian rumah tangga bahkan bisa membangun rumah.

Baca Juga :  JOKOWI dan Sepeda BAMBU dari FLORES Untuk KTT G20

“Saya bisa bisa bangun rumah, sekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi dan kebutuhan hidup untuk keluarga. Jadi kami macam bangga sekali. Itu berasal dari uang pembibitan. Kami per mama bambu itu harus melakukan pembibitan 8000 bibit bambu. Kelompok Musa Wula ada 25 anggota. Tiap anggota harus melakukan pembibitan 8.000 bibit bambu,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan sosok Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua Dekranasda NTT yang juga istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Menurutnya Bunda Julie adalah orang yang sering bertemu anggota kelompok mama mama bambu. Bunda Julie, kata Maria merupakan sosok yang selalu memberi motivasi dan jalan keluar untuk kelompok mama mama bambu agar terus melakukan pembibitan bambu.

“Mewakili Mama Bambu saya merasa bangga terkait pembibitan bambu. Kemarin kemarin. Tidak ada yang begini terkait pembibitan bambu. Kami tidak ada lowongan kerja hanya urus di dapur, cuci masak saja. Tapi sekarang tidak lagi karena kami sudah punya pekerjaan. Ini karena programnya ibu Julie. Kami sekarang sudah punya pekerjaan,” kata Maria.

Baca Juga :  KKP RI Segera Bangun PABRIK ES di NBS Kota Kupang

Ia mengaku setiap bulan itu bisa meraup belasan juta. Ia secara teratur mengirim uang untuk anak yang sementara mengenyam pendidikan tinggi.

“Saya setiap bulan kirim uang kuliah untuk anak. Bisa bangun rumah dan masih ada sisah sekitar 5 jutaan yang sangat gunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan biaya operasional waktu kerja pembibitan. Sekarang kami sudah terima lagi mesin untuk penganyaman untuk anyam anyam dari bambu. Sekali lagi terimakasih Ibu Julie,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh mama Lusia yang merupakan wakil ketua kelompok bambu Musa Wula. Ia merasa terbantu dengan aktivitas pembibitan bambu. Penghasilan bulanan dari pembibitan bambu sangat mendukung perekonomian keluarga nya.

Baca Juga :  UNIK, Bunda JULIE Laiskodat TOS Kenegaraan Pakai TUAK Manis Dalam HAIK

Ia mengungkapkan kebanggaannya dengan program bambu yang digagas oleh Julie Sutrisno Laiskodat. Ia mengatakan ia beberapa kali bertemu Julie Sutrisno Laiskodat yang merupakan Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem

Tampak Gubetnur VIKTOR Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati  Nagekeo (ke-2 dati kiri) dan Bipati Ngada (ke-3 dari kiri) di Pabrik Bambu Desa Aewoe, Nagekeo Flores NTT. Doc. marthen radja/citra-news.com

“Kami begitu bersemangat ketika bertemu ibu Julie. Semangatnya untuk memberi kami motivasi membuat kami lebih giat bekerja. Berkat bambu dan Ibu Julie, kami bisa bertemu bapak Presiden Joko Widodo. Kami senang sekali bisa bertemu bapa presiden bisa bicara dengan bapa presiden. Bapak Presiden sangat mendukung program bambu dan mendukung kami untuk pembibitan bambu,” ujarnya.  +++ citra-news.com/elas jawamara