Kelebihan kelompok Pelita Hati ini adalah menjual hasil pertanian dengan pupuk organik.
Nah ini perlu dikampanyekan kepada publik, kata Stenly. Bahwa kita menjual sayuran serta aneka buah-buahan sehat, tanpa pupuk kimia. Masyarakat diedukasi mengkonsumsi makanan sehat, apalagi letak usaha ini di jalur Jalan Timor Raya atau trans Timor, ini sangat memudahkan pemasaran,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, tim juri diajak masuk ke kebun. Dan ternyata luar biasa. Di kebun yang luas itu, seluruhnya dibentuk bedeng-bedeng berdiameter 1 X 4-5 meter. Ada bedeng yang sudah kosong karena baru saja dipanen, sedangkan ada yang masih dipenuhi sayuran maupun cabe.
Belum lagi tanaman labu yang dibentuk melata pada sebuah terowongan bambu, dengan buah labu berukuran besar yang berjuntai di tengah. Tentu ini menambah sensasi pengunjung yang menyusuri lorong, yang diibaratkan sebagai etalase untuk memamerkan beraneka bentuk buah labu.
Penjualan hasil tidak saja di pasar Kota Kefamenanu. Tapi juga hingga ke Kupang dan pasar lokal di daratan Timor. +++ citra-news.com/tim