Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Prof Fred Benu Ungkap FAKTA Sejumlah KEMAJUAN Bank NTT

CitraNews

“Saya tidak perlu memuji dan mengatakan selamanya Bank NTT baik. Karena ada beberapa fakta mengenai laba, ROA, ROE yang menurun karena memang pendapatan menurun,” tuturnya.

Demikian halnya NIM. Pada 2021 itu hanya 6,53 persen. Tetapi pada 2022 ini sudah naik 7,65 persen. LDR juga naik itu kurang bagus. Karena itu berarti kinerja dana kita tidak cukup baik sehingga tidak tersedia cukup uang untuk kita memberikan loan dan mesti diturunkan lagi.

Jika kita liat BOPO, lanjut dia, sebenarnya turun. Pada 2021 itu 82,80 persen dan pada tahun 2022 yang sebentar akan RUPS ini 80 persen. Ini sangat baik.

Sementara NPL (Non Performing Loan), juga kita lihat itu dari 2,56 persen menjadi 2,63 persen. Itu juga kurang baik.

Baca Juga :  Camat ALEX Sodorkan GEMAS Usia Dini di Tabungan SIMPEL Bank NTT

Dari sejumlah indikator ini, harus diketahui bahwa pada 2022 ini baru saja kita recovery. Sehingga kita berharap kinerja 2022 yang akan diukur dalam RUPS di 2023 ini mungkin ada sedikit perbaikan.

Namun salah satu yang harus kita lihat di tahun 2023 ini, khusus pemegang saham, mari kita fokuskan pada pemenuhan modal inti minimum yang Rp 3 triliun.

Dia melihat Pemprov dan Pemkab/kota memiliki komitmen sehingga bisa memenuhi modal inti minimum Rp 3 Triliun seperti yang dipatok oleh OJK.

Profesor Fred berharap kepada semua pihak untuk mendukung bank ini karena bank ini adalah bank milik masyarakat NTT yang punya tanggungjawab ekonomi juga ada tanggungjawab sosial.

Baca Juga :  AGUSTUS, Bulan Partai DEMOKRAT Berbagi KASIH Dengan RAKYAT

UMKM Pondasi Perekonomian Daerah

Menurut mantan Rektor Undana Kuping ini bahwa tahun 2023 ini dilakukannya reenginering proses bisnis kredit khususnya di sektor UMKM.

“Kredit ke sektor UMKM itu menolong banyak orang. Waktu resesi kemarin sektor ini yang bertahan. Karena itu saya berterimakasih karena Bank NTT juga ikut perhatikan sektor UMKM. Yang menjadi fondasi perekonomian daerah. Tanggungjawab ada di pengurus yakni direksi. Mari kita kawal baik-baik,”ujar Prof. Fred.

Kepada komisaris Bank NTT, Prof Fred menaruh harapan agar Komisaris sebagai wakil dari pemegang saham pun dapat menjalankan fungsinya secara baik. Hendaknya jangan masuk ke hal-hal teknis. Sehingga direksi tidak terganggu.

Baca Juga :  Dari Kejadian Sampai Keluaran PT FLOBAMOR Terus MERUGI

Mengenai digitalisasi, an dia berharap agar di tahun 2023 ini, Bank NTT juga harus memperhatikan layanan-layanan digital.

“Yang jika jujur dilihat, hari ini Bank NTT sudah memiliki banyak kemajuan, ada banyak inovasi layanan. Walaupun kita juga perlu memperhatikan segala mekanisme sehingga kita tidak perlu mendapat teguran dari regulator,”tegasnya.

Secara jujur dia melihat, perkembangan Bank NTT dari tahun ke tahun, sudah cukup baik, jauh berbeda jika dibanding dengan masa-masa dia memimpin.

Hal ini dikarenakan dulu organisasinya berbeda dengan saat ini. Pengurusnya sudah berkembang.

“Beda dengan dulu yang digabung antara dana dan kredit. Sekarang sudah dipisah sehingga kinerjanya lebih baik,” tadasnya.