Kalak BPBD Provinsi NTT, CORNELIS Wadu saat diwawancarai awak Portal Berita citra-news.com di Kupang, Senin (4/11). Doc. marthen radja/CNC
Cornelis Wadu : Kita utamakan 10 korban yang dinyatakan meninggal dunia selain itu BPBD NTT berkoordinasi dengan Pemkab Flotim melakukan evakuasi warga yang terdampak erupsi.
Citra News.Com, KUPANG – GUNUNG Lewotobi Laki- Laki di Hokeng Kecamatan Wulang Gitang Kabupaten Flores Timur kembali memuntahkan lahar panas pada Minggu 03 November 2024 malam sekitar pukul 23.24 Wita.
Dikabarkan peristiwa naas itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, salah satunya seorang Biarawati (Suster, red). Diduga korban yang meninggal ditindih bebatuan dan terjebak di reruntuhan bangunan.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan atensi yang tinggi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait langkah-langkah penanganan dampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
Berdasarkan Surat Kepala PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Nomor 95.1.Lap/GL.03/BGV/2024 serta hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan.
Aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki kali ini lebih meningkat jika dibandingkan dengan peristiwa pada bulan Juni dan Oktober kemarin. Sehingga statusnya dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 WITA.
Atas kejadian ini Pemprov NTT telah mengambil langkah cepat dan tanggap darurat yaitu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk penanganan dampak bencana tersebut.
Langkah sigap Pj. Gubernur NTT, Andiko Noto Susanto pada Senin (4/11) pukul 07.00 pagi, telah melakukan rapat sekaligus menginstruksikan Perangkat Daerah terkait untuk segera melakukan langkah-langkah mitigasi bersama Pemkab Flotim.