Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

PANCASILA Lahir 1 Juni 1945, Fiksi atau Fakta?

CitraNews

Ditanyakan tentang Hari Lahirnya PANCASILA apakah pada tanggal 1 Juni 1945? Jawabannya hingga kini masih menjadi misteri. Pasalnya belum satupun dokumen sejarah yang membuktikanya.

 

MESKI dianggap Fiksi dan distorsi (pemutarbalikan) fakta namun tidak dipungkiri kalau cerita gonjang-ganjing lahirnya Pancasila tak bisa dilepaskan dari gagasan dan peran penting Presiden pertama RI, Soekarno. Bung Karno, demikian ia biasa disapa, pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945, melontarkan gagasannya kepada anggota sidang soal Pancasila.

Mengingat Soekarno dan Pancasila juga mengingatkan sebuah daerah di Indonesia Timur, Ende. Ya, di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Bung Karno merenungkan Pancasila. Saat itu, ia dalam masa pengasingan pada 1934-1939. Pergerakan Soekarno dan beberapa rekannya dianggap berbahaya oleh Belanda. Hal ini membuat Belanda kembali mengasingkan Bung Karno setelah sebelumnya keluar dari penjara Sukamiskin.

Baca Juga :  Bupati ROBBY Gelar TINJU Profesional WBC di Maumere

Sejarah mencatat bahwa Soekarno untuk sampai ke Ende ia harus menempuh 8 hari perjalanan dengan menggunakan kapal laut. Belanda sengaja membuang Soekarno ke tempat yang jauh agar bisa memutus hubungan dengan para loyalisnya. Di Ende, Soekarno dan istrinya Inggit Garnasih, Ratna Djuami (anak angkat), serta mertuanya, Ibu Amsi, menempati rumah Abdullah Ambuwaru. Yang kini rumah yang dilengkapi dengan taman itu dijadikan monument sejarah permenungan Soekarno akan buturi-butir Pancasila.

Selama di pengasingan, kehidupan Soekarno sangat sederhana. Sebagai seseorang yang diasingkan, Bung Karno hanya sedikit memiliki akses untuk berkorespondensi. Keadaan ini membuat Soekarno tertekan. Namun, ia tak patah arang. Soekarno justru bisa berpikir lebih dalam tentang banyak hal. Dia mulai mempelajari lebih jauh soal agama Islam, hingga belajar pluralisme dengan bergaul bersama pastor di Ende.

Baca Juga :  Giat LITERASI Cara CERDAS Generasi MILENIAL

Aktivitas  Soekarno lainnya, melukis hingga menulis naskah drama pementasan. Di sekitar lokasi pengasingannya, terdapat sebuah taman. Di taman inilah Bung Karno banyak merenung, di bawah sebuah pohon sukun. Salah satu hasil perenungannya adalah PANCASILA. Kini, taman ini dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno atau sering disebut TAMAN RENUNGAN PANCASILA.

Taman yang kini berlokasi di Kelurahan Rukun Lima Kota Ende ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir. Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan. Di taman tersebut, terdapat patung Soekarno duduk merenung di bawah pohon sukun bercabang lima sambil menatap ke arah laut.

Baca Juga :  Dari 115 Hanya Terpilih 22 DESA Masuk NOMINASI Seleksi Lanjutan

Sementara POHON SUKUN yang ada di Taman Renungan Bung Karno disebut POHON PANCASILA. Pohon yang ada saat ini adalah pohon yang ditanam pada 1981, karena pohon yang asli sudah tumbang sejak 1960. Saat ini, kawasan Taman Renungan Soekarno dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kreasi seni dan budaya, serta diskusi.

 

Gonjang – ganjing Sejarah