Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Di Balik PENTINGNYA Vaksinasi RUBELLA

CitraNews

Rubella adalah penyakit ringan pada anak dan dewasa, namun berbahaya bagi perkembangan janin. Ibu hamil yang terkena rubella akan menularkan virus ke janinnya karena virus tersebut dapat menembus plasenta. Vaksinasi saat persiapan kehamilan sangat penting.

 

SEBELUM memulai program hamil, saya minta vaksin Measles, Mumps, Rubella (MMR) tapi saat itu dokter bilang tidak perlu.”

Senyum tersungging dari wajah Yunellia, meski suaranya tercekat saat mengenang masa-masa dirinya didiagnosis Rubella pada masa awal kehamilan anak kedua di Makassar. Sesekali matanya terlihat berkaca ketika menceritakan kondisi sang putra, ZN, yang lahir 11 tahun lalu. Yunellia harus menjadi korban dari ketidakacuhan dokter terhadap upaya pencegahan virus Rubella bagi ibu hamil.

Baca Juga :  KOTA Kupang BERTAMBAH Pasien Covid19 SEMBUH dan MENINGGAL

Sejatinya, ia termasuk perempuan yang aktif berburu informasi dan melek pengetahuan. Beragam referensi persiapan kehamilan, termasuk penyakit-penyakit yang berisiko menular pada ibu hamil ia pelajari. Sebelum merencanakan kehamilan pun, dengan sadar ia berkunjung ke dokter kandungan, meminta vaksin MMR. Yunellia ingat, dirinya belum pernah terkena campak dan khawatir virus tersebut dapat mempengaruhi janin.

Miris, upayanya tak bersinergi dengan sang dokter yang justru menyepelekan penyebaran virus dengan dalih “kejadian langka”. Akibatnya kecemasannya terbukti, Yunellia terkena demam ringan, ruam di tangan, dada, perut, dan punggung, tepat saat dirinya terlambat menstruasi. Setelah melakukan tes Torch, ia dinyatakan positif Rubella di awal kehamilan. Dokter tak dapat berbuat banyak dan hanya meresepkan obat-obatan serta vitamin untuknya, yang bahkan secara medis adalah sebuah kesia-siaan belaka.

Baca Juga :  TIGA Kelurahan Zona HIJAU Kasus Covid19 KOTA Kupang Terus BERKURANG

“Saya berniat untuk tidak meneruskan kehamilan karena tahu pasti ada risiko kecacatan,” katanya. “Tapi, dokter saat itu melarang dengan alasan kode etik dan agama.”

Sindrom rubella kongenital (CRS) adalah kondisi ketika janin di kandungan terinfeksi virus rubella karena ibunya tertular penyakit tersebut saat mengandung. Laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Disease Control and Prevention (CDC ) di bawah Kementerian Kesehatan AS, menyebutkan, bayi yang lahir akan berisiko mengalami gangguan seperti tuli, katarak, gangguan jantung, intelektual, kerusakan hati dan limpa, berat badan lahir rendah, serta ruam kulit.

Baca Juga :  dr. Marsiana : Mesin Insinerator TIDAK Mubasir

Pada kasus Yunellia, anaknya, lahir dengan gangguan bawaan berupa katarak di mata kiri, tuli berat, gangguan jantung bocor 6 mm, gangguan hati, dan otak yang menyebabkan perkembangan motorik terlambat.