Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Lurah ROBY Sebut Pemerintah GAGAL Urus SAMPAH di KOTA Kupang

CitraNews

RL : Kalau saya bosan berpendapat. Lebih baik penanganan sampah diserahkan ke pihak ketiga. Karena pwnanganan samah oleh pemerintah saya anggap gagal. Iya ini bagi saya kami pemerintah gagal tangani sampah di Kota Kupang. Jadi kalau dapat dipertimbangkan keberlanjutan mengelola sampah yang ada di semua wilayah Kota Kupang dilakukan oleh pihak ketiga.

CN : Maksud anda semacam tender begitu?

RL : Iya. Karena selama ini yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup dengan pengangkutannya pada jam-jam tertentu saja. Akibatnya di kebanyakan tempat masih ada yang terlewatkan atau tidak sampai tuntas diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Nah, tugas pemerintah melakukan fungsi pengawasan saja. Sehingga ada ketidakpuasan di titik mana, kita pemerintah tinggal komplain ke pihak ketiga.

CN : Bisa dijelaskan ada data dan fakta hingga anda menawarkan pengalihan penanganan persampahan ke pihak ketiga?

RL : Oh, ini onggokan sampah di TPS di jalan sumbu (Jl. H.R Koroh,red) ini saja kondisinya sudah begini. Pak wartawan lihat sendirikan? Apalagi kontainer sampah yang ditempatkan di jalan-jalan lorong atau diantara permukiman warga. Iya bisa saja luput dari tugas dinas teknis untuk menjemputnya ke TPA. Di TPS dekat Terminal Bello ini faktanya. Memang ada kontainer sampah tapi karena terlambat jemput jadinya seperti ini. Kalau pelaksana teknis saja sudah angkat tangan kita harus bagaimana.

Baca Juga :  BUKAN Kue NATAL, Petani Besmarak Butuh BIBIT dan PUPUK (* Seri 3)

CN : Menarik iya pak Lurah bahas soal kontainer sampah dan kelalaian petugas kebersihan.

RL : Begitu sudah lika liku penanganan sampah di Kota Kupang.  Kalau jatah kontainer sampah untuk wilayah Kelurahan Bello ditempatkan 5 (lima) unit. Untuk yang di jalan sumbu ada dua unit. Masing-masing di Jalur 40 dan di Jl.H.R. Koroh dekat Terimnal Bello. Tapi sama saja kondisinya, sampah menumpuk hingga meluap. Iya mungkin saja warga mau buang kedalam kontainer tapi sudah tidak bisa tertampung lagi. Akibatnya sampah tercecer di luar kontainer. Ditambah lagi tidak ada petugas mobil dinas kebersihan datang jemput. Maka jadinya membusuk begini. Dan ini menambah deretan sakit penyakit berjangkitan ke warga sekitar, bukan?

Baca Juga :  ADUH, Bertambah Lagi Covid-19 KOTA Kupang 'Makan' Korban

Diduga Mobil Sampah Disalahgunakan

Berbicara tentang penanganan sampah oleh Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Kupang ada sejumlah kabar miring. Bukan saja soal keterbatasan fasilitas angkutan dan kontainer sampah. Namun juga soal perilaku petugas.

CN : Beredar kabar bahwa petugas kebersihan jemput sampah kalau ada informasi dari pihak kelurahan.

RL : Itu bukan kabar lagi. Tapi kenyataannya memang begitu. Pihak kelurahan infornasikan dulu baru mereka (petugas Dinas Kebersihan) mau datang angkut. Akh manajemen model apa begitu! Manajemen tunggu perintah model itu koq dipelihara? Mestinya dinas teknis harus mobile bergerak keluar masuk jalan, lorong, gang, melihat dimana ada sampah harus segera diangkut. Kan ada tenaga pengawas. Harusnya dia yang memberikan infomasi. Bukan aparat kelurahan. Kontainer yang sudah ditempatkan harusnya menjadi kewajiban dinas kebersihan untuk berkonsentrasi mengurusi pemanfaatanya. Bahwa kalau terlambat angkut warga pasti buang diluar kontainer karena sudah penuh.

Baca Juga :  30 RIBU Anakan KELOR Jadi Pemicu GRH

CN : Beralih ke pak Kasie Pem dan Trantib. Bagaimana komentar anda soal penangaan persampahan dari perspektif ketentraman dan ketertiban (Trantib).

EA : Memang tidak kita pungkiri kalau jumlah armada angkut sangat terbatas. Demikian halnya kontainer sampah. Namun itu bukan menjadi alasan kalau kita punya komitmen yang sama agar Kota ini bebas sampah. Saya melihat petugas Dinas Kebersihan belum tertib mendayagunakan armada angkutan yang ada.