Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Dampak COVID-19 Puluhan Siswa TIDAK Ujian Semester

CitraNews

JEMMY A. Baria (tengah) saat memberikan sambutan pada acara penyerahan laporan hasil belajar siswa semester pertama tahun ajaran 2020/2021 di SMAN 6 Kota Kupang, Timor NTT. Doc.marthen radja/citra-news.com

Jemmy : Pasca corona virus melanda dunia pelaksanaan pembelajaran melalui Daring maupun Luring menjadi cara terbaik bagi pihak sekolah dalam melakukan interaksi pendidikan. Namun berakibat buruk bagi siswa maupun para orangtua. Faktanya?

Citra-News.Com, KUPANG – KEPALA SEKOLAH Menengah Atas Negeri 6 Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, JEMMY A. Baria menyebutkan sekitar 50 siswa di sekolah tersebut tidak mengikuti aktivitas pembelajaran hingga pelaksanaan ujian semester pertama.

Baca Juga :  Bank DARAH dari Pegawai BANK NTT Antisipasi KELANGKAAN Darah di PMI

Dia menjelaskan, pihak sekolah sudah berupaya maksimal mengikuti semua peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Bahwa selama pandemic COVID-19 pelaksanaan pembelajaran tatap muka seperti lazimnya ditiadakan. Metode pembelajaran tatap muka digantikan dengan cara belajar melalui jaringan online atau di sebut Daring (dalam jaringan) dan offline atau luar jaringan (Luring).

Baca Juga :  BERTAMBAH Pasien SEMBUH Covid19 di KOTA Kupang

Pada metoda Daring secara teknis ada dua cara yakni melalui google classroom yang penyajian bahan ajar melalui jaringan online. Sedangkan google meeting yakni pemberian tugas-tugas yang juga diselesaikan secara online dan diantar ke guru mata pelajaran. Sementara motode belajar Luring yakni guru mendatangi alamat tinggal masing-masing siswa atau group belajar (maksimum 3-5 orang).

Baca Juga :  Terus BERTAMBAH Angka SEMBUH Covid19 di KOTA Kupang

“Akan tetapi ada siswa yang sama sekali tidak melaksanakan pembelajaran dengan baik. Malah sampai pada saat ujian semester pertama ada 50 sekitar siswa  SMAN 6 Kupang tidak mengikuti ujian. Padahal para guru mata pelajaran sudah berupaya mendatangi alamat tinggal siswa. Namun tidak menemukan siswa bersangkutan atau orangtua wali siswa. Ini menurut laporan guru saat rapat evaluasi yang kami laksanakan setiap dua pecan sekali,”beber Jemmy.