Saat itu, bunda Julie langsung bertanya alasan kenapa mau jadi enterpreneurship. Ketika mendapat pertanyaan seperti itu, Yani pun menjelaskan pandangannya terhadap kondisi dan iklim usaha yang ada di Kabupaten Ende.
Mungkin sepemikiran dengan bunda Julie. Waktu itu bunda langsung tanya beberapa hal tentang background saya, dan saya jelaskan kalau saya memang bukan basic dari bisnis. Saya basicnya sastra Inggris.
Tapi saya pernah cerita kalau itu memang pernah ada ikut bisnis juga waktu di Ende. Dari hal itu yang mulai buka pikiran saya bahwa ternyata kita bisa melakukan hal yang lebih, selain hal-hal yang sering orang ingin dapatkan. Misalnya tadi ya pekerjaan di pemerintahan.
Saat itu, bunda Julie pun langsung memutuskan untuk membantunya melanjutkan kuliah ke jenjang S2 di IPMI International School.
Sapaan Kakak
Sejak terpilih menjadi salah satu anak yang dibiayai untuk mengenyam pendidikan di IPMI International School, hubungan Yani dengan bunda Julie sudah seperti ibu dan anak kandung.
“Meskipun beliau itu kita bisa bilang termasuk orang yang terpandang, dan orang besar (punya jabatan, red). Apalagi kini sebagai anggota DPR RI. Tetapi beliau begitu rendah hati menerima kami khususnya anak-anak yang beasiswa layaknya seperti anak sendiri,” ungkap Yani.
Selain sikap, Yani juga menyampaikan bahwa cara berkomunikasi bunda Julie yang menyapa mereka dengan sapaan “Kakak” membuat mereka semakin dekat dan nyaman dengan bunda Julie Laiskodat.
“Cara bunda Julie membangun relasinya tuh sangat membuat kita tuh nyaman. Jadi kita tuh merasa dekat ama bunda,” ucapnya.
Dengan kesempatan langka yang sudah didapat, maka Yani bertekad kembali menggunakan ilmunya untuk membangun kampung halamannya yakni NTT tercinta. +++ marthen/citra-news.com