Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

ORTU Siswa SMKN 5 Kupang TIDAK SETUJU Guru ASN Terima BPP Komite

Reporter: Marthen RadjaEditor: Dedy -Rumah Web Jakarta
CitraNews

Pelaksana Harian (Plh.) Kepala SMKN 5 Kupang, LAY Jeverson saat diwawancarai awak Portal berita citra-news com, di Kupang, Senin 05 Agustus 2024. Doc. citra-news.com

Citra News.Com, KUPANG – PELAKSANA Harian (Plh.) Kepala SMKN 5 Kupang, LAY Jeverson mengatakan, guru ASN dan P3K perlu diberikan insentif sebagai support agar lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan tugas-tugas tambahan di sekolah.

Demikian Lay di ruang kerjanya usai Rapat Komite Sekolah yang dihadiri para orang tua (Ortu) siswa Kelas X, Senin 05 Agustus 2024.

“Tadi dalam rapat kita bicarakan Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RABS) dari pos Bantuan Pendanaan Pendidikan (BPP). Dan itu saya nyatakan SAH yang dibuktikan dengan penandatanganan Berita Acara oleh perwakilan Ortu siswa Kelas X”, tuturnya.

Baca Juga :  Gunakan BPP Untuk ASN, Begini Peringatan KADIS PK NTT Kepada PLH SMKN 5 Kupang

Terpantau awak portal berita citra-news.com, suasana rapat hari tu berjalan sangat alot. Terutama dalam materi pembahasan BPP dimana dikenakan per siswa per bulan sebesar Rp 150.000.

“Bukan soal besaran iuran komite. Akan tetapi itu dana dipakai juga untuk tunjangan kesejahteraan guru ASN. Sementara guru yang PNS kan semuanya sudah dibayar negara. Kalau pungutan itu kami tidak setuju”, ungkap beberapa orangtua yang tidak kebagian tempat duduk dan berdiri saja selama rapat di luar aula.

Baca Juga :  GEBYAR Bulan Keluarga TUMBUHKAN Semangat SOLIDARITAS

Bahkan ada beberapa Ortu menyatakan tidak akan membayarnya. Dan pasrah saja jika sekolah harus mengeluarkan anak mereka gegara tidak bayar iuran komite sebesar Rp 150.000 prr bulan.

“Bagaimana mungkin Ortu mau bayar sementara guru ASN dapat gaji dan tunjangan dobel. Guru ASN dong (mereka) su (sudah) dapat bayaran dari negara juga dapat lagi tambahan dari Ortu siswa. Padahal setiap orangtua berbeda-beda penghasilannya. Bahkan ada Ortu yang berpenghasilan tidak tetap”.

Baca Juga :  PRABOWO dan TITIEK Soeharto Kunjungi Pengungsi Lombok

Meskipun ada sekian banyak Ortu yang tidak setuju namun Wakil Kepala (Waka) Sekolah urusan Kehumasan, Jakobus Bura alias Jack selaku MC langsung menutup sesi tanya jawab. Dan diikuti dengan penandatanganan Berita Acara (BA)

Namun sebelum penandatanganan BA, Waka Humas, Jack Bura keluar dari ruang rapat. Dia menyampaikan, suasana rapat akan lebih alot lagi di agenda lain-lain.

“Ama, sebentar ini soal lain-lain akan lenih rame lagi. Nanti Ama berdiri meliput dekat-dekat di ruang rapat”, ucap Jack.

Sumber: Lay Jeverson
Disclaimer: Artikel Ini Merupakan Kerja Sama CitraNews.Com Dengan Sekolah Pusat Keunggulan, SMKN 5 Kupang. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Sekolah Pusat Keunggulan, SMKN 5 Kupang.