Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Optimis, RAKYAT Bisa Hidup SEJAHTERA di Negeri Tergantung Tindakan – NTT

CitraNews

Gubernur Viktor: Wilayah NTT merupakan bentangan surga yang kaya akan sumber daya alam yang berlimpahrua. ini tergantung tindakan kita  bagaimana mengelola potensi yang kita miliki untuk kesejahteraan bersama

Citra News.Com, KUPANG – GUBERNUR  Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) VIKTOR Bungtilu Laiskodat mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerjasama dan sama-sama bekerja memanfaatkan semua potensi yang dimiliki untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bersama.

Ajakan Gubernur ke-7 Provinsi NTT yang punya tagline, NTT Bangkit NTT Sejahtera ini sekaligus membangun sikap optimistis Bahwa kita punya potensi sumber daya alam yang menjanjikan. Ini menggugah kita semua bahwa NTT merupakan bentangan surga yang kaya akan sumber daya alam yang berlimpahrua.

NTT punya energi matahari, energi panas bumi, energi angin dan arus laut. Negeri elok penuh daya pesona alam dan budaya yang eksotik dengan ragam tenunan hasil kreativitas perempuan NTT yang menawan hati. Kita memiliki lautan yang luas membiru membentang dan menyimpan keanekaragaman biota laut nan lestari. Negeri berjuta lontar ini adalah penghasil komoditas kopi, coklat, mete, fanila, kelor, jagung, kenari, garam, ikan, rumput laut dan ternak berkelas dunia.

Pernyataan lugas Gubernur Viktor ini tersingkap apik saat pidatonya pada HUT ke-63 Provinsi NTT tanggal 20 Desember 2021. Bahwa selama 2 (dua) tahun memimpin NTT kami (Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Adrianus Nae Soi) menghadapi tantangan berat, Tapi NTT – Nampak Tetap Tegak berdiri dengan pengelolaan sejumlah program pembangunan.

Baca Juga :  PERHUTANAN Sosial Perlu DIOPTIMALISASIKAN Pemanfaatannya

Namun sebelum mengutip lebih lanjut isi pidato Gubernur Viktor, media portal berita citra-news.com menyelip catatan mini. Bahwa bertepatan dengan HUT NTT ke-63, rakyat di perut bumi Flobamora dilumuri duka mendalam. Gubernur ke-6 NTT, Drs. Frans Lebu Raya meninggal dunia, pada Minggu 19 Desember 2021. Dua sosok gubernur ‘AnakTanah’ NTT ini ditengarai punya kesamaan visi dalam membangun negeri. Bila Gubernur Frans Lebu Raya (Almarhum) dalam dua periode memimpin NTT dengan memanggul spirit ‘Anggur Merah’ – Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera. Maka Gubernur Viktor menggotong NTT dalam spirit, NTT Bangkit NTT Sejahtera. Kata kuncinya sama yaitu menginginkan rakyat NTT hidup SEJAHTERA lahir dan bathin.

“Atas nama pribadi dan keluarga, bersama Wakil Gubernur, Bapak Josef A. Nae Soi serta jajaran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, saya mengucapkan Dirgahayu Nusa Tenggara Timur ke-63 kepada seluruh lapisan masyarakat Nusa Tenggara Timur,” ucap Gubernur Viktor mengawali pidatonya.

Hadirin dan seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur yang saya hormati dan cintai. Peringatan Hari Ulang Tahun Nusa Tenggara Timur tahun ini mengambil tema: ‘Dengan Bekerja Keras dan Cerdas, Kita Wujudkan NTT Tangguh, NTT Tumbuh Menuju NTT Bangkit, NTT Sejahtera’.

“Saya mengajak kita semua untuk meninggalkan narasi lama tentang NTT yang membuat kita terperangkap dalam kepasrahan. NTT – Nanti Tuhan Tolong. Ini sebuah narasi yang merendahkan martabat kita. Kita harus membangun narasi baru tentang NTT. Yaitu narasi yang membangkitkan harapan baru. Yaitu NTT sebagai ‘Negeri Tergantung Tindakan’ Ini memberi optimisme bahwa kita dapat menciptakan kemakmuran hanya dengan kerja cerdas, kerja keras dan kerja jujur,”tegas anak tanah NTT yang lahir di Pulau Semau ini.

Baca Juga :  TJPS, Gerakan Tanam JAGUNG Berbuah TERNAK (seri -2)

Narasi optimistik ini, pinta Gubernur Viktor, harus ditularkan dan diviralkan kepada segenap warga NTT sebagai spirit baru untuk melahirkan etos kerja yang tangguh, ulet dan inovatif. Mari kita membangun ekspektasi imajinatif tentang NTT baru dalam skenario visi NTT Bangkit, NTT Sejahtera untuk memaknai ulang tahun NTT ke-63.

Tidak luput dalam sambutnya Gubernur Viktor menggambarkan situasi tantangan berat dihadapi di NTT dan campur tangan para pihak termasuk keterlibatan masyarakat untuk mengatasi bersama secara kolektif. Sehingga persoalan dihadapi itu bisa direm atau ditekan. Ada ungkapan bahwa di ujung lorong panjang yang gelap ada cahaya harapan, ungkapnya.

Pandemi covid-19 dan berbagai bencana yang mendera kita sepanjang dua tahun 2021 ini adalah pengalaman dan tantangan hebat yang harus dikelola guna melahirkan berbagai terobosan untuk menyelamatkan rakyat dan negeri ini. Berkat dukungan partisipasi seluruh komponen masyarakat, lembaga-lembaga agama dan sosial, lembaga pemerintah Pusat dan Daerah,TNI/Polri serta komitmen seluruh jajaran kesehatan, kita telah berhasil menekan jumlah penderita covid-19 sampai pada tingkat yang rendah.

Baca Juga :  Dianggap PROVOKATOR Itu Kini Jadi KEPALA Sekolah

Gerak cepat vaksinasi yang masif telah membuahkan hasil dan sampai kini cakupan vaksinasi dosis 1 di NTT telah mencapai 60,65 persen. Angka ini setara dengan 2,32 juta peserta vaksin dari target yang ditetapkan sebanyak 3,83 juta orang. Akibat melandainya kasus penularan Covid-19, maka ekonomi NTT berangsur pulih sebagaimana tercermin pada kinerja perekonomian triwulan III 2021 dengan pertumbuhan ekonomi 2,37 persen, lebih baik dibanding triwulan I sebesar 0,12persen, meski lebih rendah dari triwulan II, 4,33 persen.

Angka kemiskinan pada Maret 2021 juga mengalami penurunan menjadi 20,99 persen sedikit lebih rendah dari September 2020 sebesar 21,21 persen. Demikian pula, angka stunting terus menurun dari 35,40 persen pada tahun 2018 menjadi 20,90 persen pada Agustus 2021.

Pemerintah terus berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam berbagai skema program pengaman sosial dan reformasi kesehatan. Meskipun hasil kemajuan pemulihan kesehatan dan ekonomi menggembirakan kita, namun saya mengingatkan kepada seluruh masyarakat NTT agar jangan berpuas diri. Kita harus tetap waspada dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Kita harus mengantisipasi hadirnya varian baru virus corona yaitu Omicron yang oleh Badan Kesehatan Dunia disebut sebagai variant of concern yang lebih cepat penularannya.