Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

POTRET WISATA DI NEGERI TANAH TERJANJI (2)

CitraNews

Berikut TiMOR dengan sebutan Cendana Wangi dan meliputi pulau Rote, kabupaten otonomi yang memiliki alat music Sasando dan sudah go internasional itu. Juga Pulau Sabu yang juga sudah otonomi dengan tarian tradisional Padhoa. Serta pulau Alor atau dengan subutan Nusa Kenari yang terkenal dengan pulau seribu Moko. Itulah Flobamora.

Ada beragam obyek wisata alam baik yang terpampang di permukaan juga yang terendam di dasar laut nan membiru. Juga obyek wisata budaya antar etnis (agama/religi) yang meskipun satu kabupaten terdapat ratusan etnis di dalamnya namun hidup saling berdampingan satu diantara yang lain. Dalam mana semua kenyataan yang ada NTT dipandangnya sebagai miniatur-nya Indonesia.

Itulah sebabnya Gubernur Frans Lebu Raya selalu memperkenalkan NTT ke kancah dunia.  “Kami NTT yang meskipun berada di dua sisi negara, Timor Leste dan Autralia. Tapi kami masih tetapi selalu dan senantiasa setia pada NKRI – Pancasila – UUD 1945 – dan Bhineka Tunggal Ika. Tolong pemerintah pusat perhatian kami juga,”ungkap Gubernur Frans Lebu Raya ketika pameran budaya se-Indonesia di Kupang beberapa  waktu lalu.

Baca Juga :  SAATNYA Mewujudkan NTT- the ‘New Tourism Territory’ (bagian-7)
Baca Juga :  BERPACU di Tengah Pandemi COVID19 Menuju BANK Berstandar Nasional

Lagi-lagi Gubernur NTT dua periode ini hampir di semua kesempatan selalu memperkenalkan NTT kemana-mana. Bahwa NTT jangan lagi dipandang sebagai Negeri Tidak ber-Tuan. NTT jangan lagi diplesetkan dengan sebutan miskin dan terbelakang sumber daya atau Nasib Tidak Tentu dan Nanti Tuhan Tolong. Akan tetapi NTT adalah Negeri Tanah Terjanji, Negeri Terindah Toleransi-nya juga Nusa Tiada Tara. Dan NTT adalah ­New Tourism Territory.