Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

Janji Manis Disdik NTT Lumpuhkan Semangat Kerja Guru HONDA

CitraNews

Pernyataan sang Kadis Pendidikan NTT ini laksana jauh panggang dari api. Atau lain perkataan lain kenyataanya. Pasalnya, para guru Honda tingkat SMA/SMK di kabupaten/kota di NTT tidak dibayar pihak dinas pendidikan. Sedikitnya sekitar 200-an guru Honda di beberapa SMA/SMK se-Kabupaten Sikka sudah 4 (empat) bulan ini gaji mereka tidak dibayarkan pihak dinas.

“Janji manis Kadis Pendidikan NTT ini hanya enak didengar. Dia hanya pandai berkata-kata (lip service) saja. Atau lain perkataan lain perbuatan nyata. Faktanya sudah empat bulan terhitung Januari sampai dengan April 2018, gaji kami seperti yang dijanjikan tidak juga kami terima. Sehingga praktis semangat kami untuk mengajar menjadi surut. Dan ini akan berdampak negative terutama pada hasil prestasi yang diterima para siswa,”ungkap Egenius.

Dengan tidak menyebut identitas di SMK mana dia mengajar, kepada citra-news.com guru Egenius menjelaskan, semenjak pengalihan kewenangan urusan pendidikan tingkat SMA/SMK oleh pemerintah provinsi, nasib para guru Honda pun tidak menentu. Sehingga praktis saja ada banyak guru Honda di beberapa kabupaten/kota di NTT melakukan aksi demonstrasi. Mereka menuntut agar Dinas Pendidikan Provinsi NTT segara melakukan pembayaran.

Baca Juga :  LIAR Membuang SAMPAH Dikenai SANKSI Berat
Baca Juga :  Saat Gelar BAZAR UMKM 2400 Anak Terima Kado NATAL dari Bank NTT

“Iya sama nasib kami guru Honda di Kabupaten Sikka ini juga tidak tentu. Karena secara ekonomi kami mengalami goncangan hebat. Bayangkan kami tidak pernah terima gaji berbulan-bulan. Jika sebulan kami tidak terima gaji masih kurang terasa. Tapi sudah dua bulan apalagi empat bulan, bisa dibayangkan bagaimana ekonomi rumah tangga para guru Honda. Itu yang tidak dipertimbangkan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi NTT. Pihak dinas hanya main janji tanpa kenyataannya,”papar Ege.

Untuk menjaga keseimbangan kehidupan rumah tangga, lanjut Ege, para guru Honda harus harus pijam kiri-kanan dan keluar masuk lembaga koperasi, hanya ingin agar dapur rumah kami terus berasap. Harapannya bila saatnya terima gaji maka bisa terlunaskan semua hutang piutang yang terjadi selama ini. Jadi istilahnya ‘gali lubang tutup lubang’.

Baca Juga :  Pihak Sekolah Diminta Harus FLEKSIBEL Mendayamanfaatkan Dana BOS

Kami koq heran, demikian Ege, waktu saya dan teman-teman menanyakan ke Disdik NTT via short message service (SMS) mereka mengatakan, dalam waktu dekat uang akan dicairkan. Tunggu saja. Hal yang sama saya (Ege) kembali menagih janji itu. Jawabnya sama dari Disdik NTT, kalian  tunggu saja. Kami sedang menghimpun data.