Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Dua EMBUNG Mubasir Dinas Kehutanan ‘Cuci Tangan’

CitraNews

Tampak tanggul Embung rusak berantakan. Doc. CNC/jors tefa-citra news

Membangun Sarpras tanpa perencanaan berdampak pada pemanfaatannya kelak. Masyarakat selaku subyek pembangunan berwenang melakukan pengawasan terhadap semua Sarpras yang dibangun oleh pemerintah.

Citra-News.Com, SOE – SUDAH TIGA tahun lamanya dua buah embung di Bisuaf Desa Noinbila Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sama sekali tidak bermanfaat bagi masyarakat. Embung yang dibangun oleh Dinas Kehutanan pada tahun 2016 silam itu tampak mubasir.

Baca Juga :  KONTRIBUSI Orangtua BUKTI Tanggung Jawab Bersama PENDIDIKAN

Yohanis Neonane, anggota kelompok tani di Bisuaf menuturkan, dua embung yang dibangun tersebut sudah rusak atau jebol sebelum berusia setahun. Dari segi kualitas sangat jauh dari harapan. Embung tersebut dibangun hanya mau menyatakan kepada pubik bahwa ada perhatian pemerintah terhadap masyarakat setempat. Namun fungsinya NOL besar.

Baca Juga :  Desa KAJONG Suguhkan Produk UNIK di Festival Desa BINAAN Bank NTT

“Dua embung yang dibangun oleh Dinas Kehutanan ini sangat tidak berkualitas. Bagaimana tidak. Belum berumur setahun bangunan tanggulnya sudah jebol. Akibatnya para petani setempat tidak bisa mengolah lahan pertaniannya karena tidak ada air yang bisa tertampung di dalamnya,”kata Neonane kepada awak citra-news.com di SoE, Jumat 27 September 2019.

Baca Juga :  Sensasi ‘Urut Dada’ ala Ladang Balon Jiwan's Garden

Dia menjelaskan, setelah jebol pernah ada upaya perbaikan. Akan tetapi sia-sia juga karena setelah diperbaiki jebol lagi. Ini besar kemungkinan pekerjaan embung ini tanpa melalui perencanaan yang matang. Embung dibangun hanya sekadar ada saja sementara kualitas dan nilai manfaatnya sama sekali tidak ada.