Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Gelorakan CINTA Tanah Air Wakapolda NTT Lakukan Safari

CitraNews

Dari prestasi-prestasi yang saya torehkan ini, lanjut dia, terus berlangsung hingga sekarang saya jadi Wakapolda dan berpangkat Brigadir Jendral Polisi (Brigjen Pol).  Tidak semua polisi di Indonesia bisa meraih pangkat sampai Brigjen, ucapnya memotivasi.

“Untuk bisa menjadi orang sukses kita harus berani. Kita harus punya mimpi besar. Orang selalu bijak mengatakan, ‘gantungkan cita-citamu setinggi langit’. Saya bisa meraih prestasi karena saya punya mimpi besar. Bahwa saya suatu saat harus bisa jadi orang sukses,”tegasnya berulang diikuti aplaus dari warga SMKN 5 Kupang.

Brigjen Pol Drs. JOHNY Asadoma, M.Hum dikerumuni siswa calon penerima hadiah handphone di halaman SMKN 5 Kupang, Rabu 02 Oktober 2019. Doc. CNC/marthen radja.

Sebagai sekolah teknologi, kata putra dari Nusa Kenari Alor ini, siswa SMKN 5 Kupang harus punya mimpi kalau suatu saat bisa punya pabrik mobil sendiri. Tentunya ini harus diikuti dengan kerja keras, disiplin diri, focus pada pekerjaan yang sedang dihadapi.

Baca Juga :  Bunda JULIE Laiskodat di MATA Mahasiswa STIKOM Uyelindo Kupang

“Jangan saat untuk belajar tiba-tiba ada kawan yang ajak minum mabok (mabuk). Ju loe iko sa (lalu kamu juga ikut saja). Itu sonde mungkin loe (itu tidak mungkin kamu) bisa sukses. Kalo dulu beta sonde mau iko (Kalau dulu saya tidak mau ikut) ajakan kawan yang begitu-begitu. Beta (saya) bilang sorry kawan beta (saya) mau belajar,”ungkapnya dalam dialek Kupang.

Baca Juga :  JOSUA dan NATALSYA Finalis P3T NTT 2021 Meraih Puncak MONAS

Lagi-lagi Johny beri motivasi, karena prestasi bagus sekarang saya jadi Ketua Pertina (Persatuan Tinju Amatir) Indonesia. Sama seperti pak Wiranto dan pak Prabowo. Ini semua tidak gampang diraih tapi melalui kerja keras, tekun dan disiplin, tandasnya.

Untuk mengasah kemampuan siswa menguasasi ilmu pengetahuan,  sang Brigjen Polisi ini di sela-sela pengarahannya, meminta beberapa siswa maju ke hadapannya dan mengemukakan materi apa saja tapi dalam bahasa Inggris. Apalagi setelah menang ujian itu dihadiahi satu unit handphone Galaxy.

Tapi sayang dari 4 (empat) orang siswa tidak satupun yang bisa menyanggupi ketentuan. Meski demikian masing-masing siswa dikantongi uang senilai Rp 50.000. Lalu siapa yang berhasil membawa pulang smartphone ini? Akhirnya handphone ini jatuh ke  tangan NOVITA, mahasiswi PLK dari Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.