Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

Tenyata ULAH Official Peserta SALAH Putar Musik di Ajang P3T NTT 2021

CitraNews

JOSUA dan NATALSYA sang pemenang menuju puncak Monas Jakarta pada Mei 2021 pose bersama Juri dan  Kepala UPTD Taman Budaya NTT, SOFYAN Kurniawan, Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Rote Ndao, LONA A. Saek serta pimpinan Dinas PK NTT, dan pimpinan dari Dinas Pariwisata Prov.NTT. Doc.marthen radja/citra-news.com

Dibeberkan Sofyan, sebelum pentas panitia sudah meminta musik pengiring dari masing-masing official peserta. Kita meminta file dalam bentuk MP3 tapi dikirim file video. Ini terjadi pada dua finalis yakni penari Rote Ndao atas nama Vicky Vikranda Yorhans D. dan penari Kabupaten TTS 2 atas nama Natalsya V. Sape.

Baca Juga :  Alex : Ini JAKET Buatan Siswa SMK Atambua ENAK di Mata NYAMAN di Hati

Untuk kesalahan teknis seperti ini adalah hal biasa yang sudah sering kita alama di panggung pentas event apapun. memang nyaris tidak dirasakan penonton. kejadin malam grand final itu hanya karena diminta Juri Ibras agar diputar ulang musik yang benarnya. Tapi kalau dari penarinya tidak masalah. Entah musik cepat ala musik regge ataupun musik dalam tempo lambat, penari sudah kuasai gerakan-gerakannya. Sehingga aman saja bagi yang bersangkutan berlenggang ria di sesi challenge (tantangan) yang diberikan panitia.

Baca Juga :  Benyamin : Beda SEKOLAH Berbeda KEBUTUHAN

“Jadi pak wartawan mohon dipublikasikan kembali soal berita yang sudah ditayang. Memang tidak untuk melebih-lebihkan hal yang kecil seperti ini. Akan tetapi sebagai bentuk tanggung jawab kami selaku panitia terutama saya yang mengadvokasi ajang bergengsi ini,”tandasnya.

Sofyan menambahkan, dengan sesering mungkin menyelenggarakan ajang pentas kebudayaan seperti ini memberikan edukasi kepada generasi muda (generasi milenial) untuk mencintai dan ikut melestarikan budaya asli warisan leluhur orang NTT. Baik itu seni tari, seni suara, seni musik dan beragam seni lainnya yang menjadi kekhasan NTT perlu diperkenalkan melalui ajang-ajang seperti ini.

Baca Juga :  UNBK di SMAN 1 Kupang Pinjam 240 Unit Komputer

Niat untuk pelestarian kebudayaan ini hendaknya juga merambah ke sekolah-sekolah. Para guru di sekolah mestinya menjadikan kebudayaan bagian dari kurikulum muatan lokal. Dengan adanya Perda tentang Pemajuan Kebudayaan diharapkan semua elemen masyarakat terutam di sektor pendidikan menjadi wahana dalam mengangkat nilai-nilai kebudayaan yang menjadi warisan leluhur kita