“Teknis pelaksanaannya berdasarkan kesiapan pihak sekolah. Biar lebih fleksibel. Dan ini juga menjadi bagian dari konsep pembelajaran Merdeka belajar”, imbuh dia.
Lebih jauh Ayub mengatakan, Pihak dinas telah mengeluarkan surat edaran ke masing-masing Kepala SMA/SMK se-Provinsi NTT. Yang isinya terkait pelaksanaan Ujian Sekolah tahun pelajaran 2023/2024.
Soal jadwal Ayup mengakui ditentukan oleh pihak dinas. Yaitu UAS dilaksanakan pada bulan April. Sedangkan rentang waktu pelaksanaanya disesuaikan dengan kesiapan sekolah asalkan tidak melewati bulan April ini.
“Soal rentang waktu pelaksanaan Ujian Sekolah menjadi kewenangan pihak sekolah. Dengan penetapan kriteria kelulusannya juga oleh pihak sekolah. Tapi yang pasti ada perbedaan materi dan bentuk ujiannya antara SMA dengan SMK”, tandasnya.
Perbedaan bentuk ujian dimaksud, lanjut Ayup, untuk SMA menggunakan beberapa bentuk diantaranya, ujian tertulis, ujian porto folio, unjuk kerja.
Sedangkan untuk SMK selain ujian tertulis juga ada UKK (ujian kompetensi kejuruan). Untuk UKK sudah tentu menguji soal ketrampilan anak didik.
Syarat utama untuk bisa masuk Ujian Sekolah itu adalah siswa-siswi yang terdata di Dapodik. Yaitu siswa yang duduk di kelas XII dan kelas XIII. Karena ada SMK yang sekolah 4 (empat) tahun.
Dan siswa yang sudah menyelesaikan semua mata pelajaran. Serta sudah menyelesaikan PKL bagi siswa SMK.
