Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

Masalah TKI Butuh AKSI Nyata Bukan Sekadar EMPATI

CitraNews

“Ini fakta yang patut mendapat perhatian pemerintah Provinsi NTT untuk segera membantu para TKI terutama mereka-mereka yang sudah over stay. Agar dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing di NTT. Jadi kita tidak sebatas empati namun aksi aksi-aksi nyata yang harus dilakukan pemerintah dan semua stakeholder terkait,” imbuh Melky dalam acara buka puasa bersama para jurnalis di gedung DPD Golkar, Kupang, Selasa 12 Juni 2018.

Baca Juga :  BLK Daya Dukung Penciptaan Lapangan KERJA MANDIRI

Sementara Juru Bicara Satuan Tugas Anti Human Trafficking (Satgas AHT) Partai Golkar NTT, Riesta Megasari mengatakan para TKI yang over stay di negara Malaysia tergolong TKI illegal. Walaupun dengan kelengkapan dokumen dan prosedur resmi ketika awal keberangkatannya ke luar negeri. Dan TKI illegal umumnya terindikasi human trafficking, ucapnya.

Data yang dihimpun Satgas AHT Partai Golkar NTT, menurut Mega, pada tahun 2018 per tanggal 12 Juni sudah sebanyak 38 TKI asal NTT yang meninggal di Malaysia. Dari jumlah 38 TKI ini terdapat 34 TKI Ilegal (hanya 4 orang yang legal). “Termasuk jenazah atas nama Metusalak Fatutuan, asal Oelbima Desa Sillu Kabupaten Kupang, yang nantinya kami jemput di Bandara El Tari Kupang mala mini (Selasa, 12 Juni 2018),”kata Mega.

Baca Juga :  Strategi Pembelajaran ala SMK di Pusaran Covid-19 (bagian-2)
Baca Juga :  Dialog FKUB Memperkokoh NTT - Nusa Terindah Toleransi

Bahkan Mega  dalam release-nya yang dikirim ke citra-news.com via WAG Kamis 13 Juni 2018 menyebutkan, jenazah Metusalak diangkut menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor lambung JT 969.