Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Merangkul PERBEDAAN Perangi EGOISTIS

CitraNews

Gubernur Viktor menambahkan, tulis Aven, kita seharusnya bangga memiliki Indonesia. Yanga punya satu kesatuan wilayah, hukum, dan politik. Aneh rasanya kalai hari ini ada yang berpikir untuk memulai satu kesatuan eksklusif dengan pendekatan agama, etnis, suku, sas dan bangsa. Republik ini tidak punya mayoritas segala hal. Kalaupun ada agama mayoritas, ujung-ujungnya juga ada perbedaan suku, ras, dan warna kulit, tegas Viktor.

Baca Juga :  KPU Diminta Tandai CALEG Eks KORUPTOR di Surat Suara

Menantang Mahasiswa Sekolah Perdamaian

Pada hari yang sama Gubernur Viktor juga melepas  kelompok mahasiswa yang akan berkunjung ke Kampung Adat Suku BOTI di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

“Perjalanan ke Boti adalah perjalanan keimanan, dan perjalanan Karya Ilmiah. Artinya menjumpai masyarakat disana dalam perspektif intelektual dan imanmu. Suku Boti dengan pertahahan budayanya yang solid dan gaya hidup mereka yang eksotis itu menjadi salah satu kebanggaan NTT,”kata Viktor.

Baca Juga :  KOLABORASI Bank NTT Dengan Pemprov HADIRKAN Aplikasi SP2D ONLINE

Gubernur Viktor juga berpesan agar mahasisa yang ikut Sekolah Perdamaian ahar menulis pengalamannya selama berada bersama masyarakat suku Boti. Reflesikan secara imajinatgif tentang NTT dan Indonesia masa depan, ungkapnya.

“Sebagai Gubernur NTT saya ingin baca tulisan saudara. Bagaimana kehadiranmu disana. tentang bagaimana kehidupan masyarakat monoteis yang ada di Boti Anggap saja sebagai hadiah Hari Ulang Tahun (HUT) Sumpah Pemuda. 100sampai 200 tulisan pun akan saya baca,”tantang Viktor.

Baca Juga :  Tekad BPKP NTT Terus Mengawal Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan

Sementara Rektor UKAW  Kupang, Frankie Jan Salean menjelaskan, ada dua kegiatan penting yang dilaksanakan selama hari Kamis dan Jumat, tanggal 18-19 Oktober 2018. Yakni Sekolah Perdamaian dan Seminar Internasional dan Nasional tentang  PERDAMAIAN.