Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

Tinggi Curah Hujan Suplay Air Sawah Tadah Hujan

CitraNews

Dikatakan, untuk musim tanam (MT) 2018-2019 sebagian petani NTT, khususnya di lahan kering, mereka mulai menanam padi gogo dan jagung pada bulan Oktober 2018. Dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi pada bulan Januari dan Pebruari 2019 justru persediaan air cukup bagi tanaman pertanian. Dan ini ke depannya baik untuk mensuplay air sawah tandah hujan, katanya.

Baca Juga :  Songsong UAN Siswa SLTA di Sumba RESAH

Pada beberapa wilayah yang punya potensi garapan sawah tadah hujan, lanjut dia, lahan yang ada masih bisa diolah sampai dengan awal Maret 2019. Ada sebagian petani sawah tadah hujan saat ini sedang persemaian bibit atau benih padi. Dan kita optimis bisa memberikan hasil yang cukup baik.

Menjawab program pembangunan pertanian untuk tahun 2019, mantan Penjabat Bupati Ngada itu mengatakan tidak jauh berbed dengan tahun-tahun sebelumnya. “Spirit yang kita bangun adalah peningkatan produksi dan produktivitas plus nilai tambah usaha pertanian. Nilai tambah dimaksud contohnya produksi padi 10 ton misalnya tidak hanya untuk konsumsi akan tetapi sebagian bisa dijual untuk membuka usaha mikro lain”jelas Anis.

Baca Juga :  PT GMC Diminta SERIUS dan Rekruit Tenaga LOKAL
Baca Juga :  SEKOLAH Jadi Sasaran Utama Pemajuan Kebudayaan

Dalam mendukung Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef A. Nae Soi, Dinas Pertanian Provinsi NTT juga tengah giat mengembangkan tanaman kelor (moringa). Selain menanam di kebun contoh dinas pertanian juga membagi anakan kelor untuk dikembangkan masyarakat.