Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Kalau Gubernur Berlari, Kita Bisa Terbang Iya Terbang

CitraNews

Kemarin baru selesai dilantik kami diundang termasuk pak Sekretaris Dinas ke Komisi V DPRD NTT (Senin, 18 Pebruari 2019) untuk menerima dibombardir. ‘Dibom’ dari atas ‘ditembak’ dari samping (terkait dana tunjangan inentif  guru ASN di SMAN/SMKN). Saya begitu buka pembicaraan saya bilang, minta maaf bapak-bapak saya baru satu hari dilantik jadi kepala dinas. Saya sudah dapat ‘bom’ yang luar biasa ini. Kalau  saya tahu begini jadinya mungkin sebelum dilantik saya pikir-pikir dulu.

Tapi itulah cambuk. Supaya kita cepat-cepat bangkit dan berlari. Karena kalau Gubernur sudah berlari, kita bukan hanya sekadar berlari. Tapi kita harus bisa lebih cepat berlari. Kalau bisa terbang iya terbang kalau kita bisa. Saya kebetulan… pak Jamal ini, beliau mengutus saya ke Negeri Terbang, Alor (jadi Penjabat Bupati Alor). Saya berguru disana lebih kurang 4 bulan 8 hari. Dan kalau bersama beliau (Jamal Achmad-saat ini menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan) saya bisa terbang. Karena beliau waktu itu menduduki posisi mengkoordinir kami. Sehingga saya bisa posisikan beliau sebagai seorang guru…terbang. Tapi itu rahasia…itu rahasia.

Bapak ibu sekalian, ungkap Benyamin, saya tentunya tidak banyak mengetahui tentang substansi pendidikan. Walaupun nama saya itu bagian belakang, M.Pd. Itu kalau bapak ibu tahu apa itu M.Pd. (beberapa undangan yang hadir menjawab, Magister Pendidikan). “Bukan…bukan magister pendidikan. Tapi hanya Makin Percaya Diri sa,”ucap Benyamin sembari tertawa terbahak-bahak.

Baca Juga :  Langkah Politik BOBY Pakh di Mata Ibrahim MEDAH
Baca Juga :  Gerakan TJPS Antara TANTANGAN dan HARAPAN (Seri-2)

Nah, mungkin saat ini saya ditempatkan disini untuk mengukuhkan kembali status tiga huruh di belakang nama saya ini. Karena sejatinya ini bukan orang pendidikan asli. Saya ini orang pemerintahan. Jadi basic saya itu dari APDN, kemudian ke Institut Pemerintahan. Dan pada saat kepemimpinan pak Rudini, beliau perkuatkan bagaimana lembaga Diklat di daerah. Dengan merekruit kita beberapa orang untuk mengikuti IKIP Jakarta.Dengan tujuan agar Badan Diklat kita bisa dikelola walaupun tidak professional. Tetapi mendekati ke arah profesionalitas.

Namun pak Rudini tidak lagi dipilih jadi Menteri Dalam Negeri pada jaman pak Soeharto (Presiden RI ke-2). Sehingga kami kembali, saya beberapa saat di Badan Diklat Provinsi NTT sebagai staf. Kemudian saat kemudian saya kemana-mana. Sehingga pengalaman tentang substansi pebdidikan secara operasional, sama sekali…iya tidak mendalam tapi sedikit saya tahu. Kini saya percaya kita semua bisa bersinergi. Kita bisa saling melengkapi sehingga pembangunan pendidikan di NTT ini bisa berjalan dengan baik.+++ cnc1

Baca Juga :  Desa KAJONG Suguhkan Produk UNIK di Festival Desa BINAAN Bank NTT

Gambar : Kadis P dan K Provinsi NTT, Benyamin Lola, didampingi sang isteri usai acara temu pisah dengan Kadis Pendidikan dan Kadis Kebudayaan di Gedung I.H Doko, bilangan Jl. Soeharto Naikoten 1 Kota Kupang, Rabu 20 Pebruari 2019  .