Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

AN dan ASA Disinyair ‘Baku Akal’ Data KREDIT Macet Koperasi

CitraNews

Nah, tahun 2017 itu menjadi puncak permasalahannya, tegas Asa. Dimana ada peralihan kewenangan urusan penanganan pendidikan tingkat SMA/SMK ke provinsi. Karena gaji guru langsung disetor melalui rekening masing-masing. Sementara ada guru pinjam uang koperasi. Lalu bagaimana caranya kita bisa potong gaji mereka. Berharap mereka setor? itu mustahil, tandasnya.

Sehingga suatu waktu saya lakukan rapat bersama anggota koperasi. Dalam rapat bersama ini semua bersepakat untuk bubarkan saja ini koperasi. Akan tetapi penagihan tetap kami lakukan kepada guru-guru yang pinjam uang koperasi.

Hunce Lapa (kiri) dan Asa M. Lahtang (kanan) foto bersama di halaman SMKN 5 Kupang. Doc.foto : CNC/marthen radja

Menjawab siapa bendahara koperasi, sebut Asa, adalah Anatji Bere Tai yang biasa dipanggil AN.  Saya tidak tahu lagi apakah uang pijaman sudah dikembalikan atau belum. Saya juga belum cek lagi. Tapi silahkan ditanyakan ke ibu AN saja. Data-datanya ada di ibu AN. uang simpanan awal (Saham) berapa, kemudian guru yang pinjam berapa, itu semua data nanti ambil di ibu AN.

Baca Juga :  DPRD Sikka Klaim Bupati ROBBY Pemimpin PRO Rakyat

“Siapa yang bilang uang koperasi belum kita kembalikan. Karena sejauh ini tidak ada pengaduan dari guru anggota koperasi soal uang saham bersama ini. Jangan masalah koperasi ini dimanfaatkan oknum guru yang bukan anggota koperasi, untuk menjelek-jelekan nama pengurus koperasi. Saya tetap bertanggungjawab,”tegas Asa.

Soal data guru dan besarnya kredit macet, diakui juga Hunca Lapa. Sang Ketua Panitia pembangunan gedung dua lantai yang hingga kini sedang mengkrak itu menjelaskan, “Kalau menyangkut itu kan yang lebih tahu ketua dan bendahara. Waktu saya masuk jadi anggota Ketuanya pak ASA sedangkan bendahara ibu AN. Cuma kan kita sudah bubar dan menyangkut keuangan kan mereka lebih tahu”.

Menurut Hunce, koperasi SMKN 5 Kupang sudah berjalan dengan system simpan pinjam. Waktu itu masih manual jadi uang gaji kita langsung dipotong oleh bendahara. Tapi setelah gaji guru-guru ditransfer dinas ke nomor rekening masing-masing, sejak itu pula koperasi mulai kacau balau. Karena bendahara gaji tidak bisa lagi melakukan pemotongan gaji guru-guru yang meminjam uang koperasi dan seor ke bendahara koperasi.

Baca Juga :  POTRET WISATA DI NEGERI TANAH TERJANJI (4)

“Iya kredit macet sudah ma. Nah, besarnya berapa uang yang masih beredar di tangan anggota saya tidak tahu persis. Nanti tanyakan ke ibu AN saja. Setahu saya tenaga honor tidak masuk anggota koperasi. Hanya guru PNS sa (saja), karena ini kesepakatan kita bersama. Jadi tidak amburadul juga, tapi karena uang gaji langsung masuk ke rekening itu yang jadi soal koperasi mulai macet,”terang Hunce.

Sembari mengakui kalau dirinya salah satu guru yang ikut meminjam dana koperasi. Memang semua anggota mendesak agar hak-hak mereka dikembalikan. Akan tetapi hak-hak ini tidak semua didapat karena masih ada kewajiban karena beta (saya) ada pinjaman.

Baca Juga :  POTRET WISATA DI NEGERI TANAH TERJANJI (2)

“Ada teman-teman guru yang su ada doi (uang) tapi sonde (tidak) mau setor. Karmana (bagaimana) ini koperasi bisa berjalan baik. Contoh ke beta (seperti saya) onde (tidak) bisa menuntut hak seutuhnya. Begitu juga teman guru yang laen (lain). Tapi yang lebe (lebih) tahu persis itu ibu AN. Nanti pa dong (mereka) tanya di dia sa. Singkatnya koperasi su sonde jalan lai ini karena kredit macet sa,”ungkap Hunce. +++marthen/citra-news.com

Gambar utama : Mangkrak gedung baru dua lantai dibangun sistem suntik dari dana APBN/Bantuan Pemerintah (Banper) Pusat dan sharing Komite tahun 2018 di SMKN 5 Kupang, bilangan Jl.Nanga Jamal Naikoten 1 Kota Kupang, Timor Provinsi NTT. Doc.foto : CNC/marthen radja