“Hanya saja kondisi pandemi Covid-19 saat ini komunikasi dua arah itu tidak terjadi. Atau jam tatap muka antara guru dan siswa untuk sementara waktu tidak terjadi. Walau demikian dalam penyajian meteri pembelajaran melalui Daring (online) harus juga mengikuti aturan atau norma berbahasa yang santun. Agar siswa bisa menyerap materi pembelajaran yang disampaikan secara baik,”kata Frans.
Materi public speaking bagi guru mutlak diperlukan, sambung Frans, karena berkaitan dengan proses pembelajaran siswa di sekolah. Selain bermanfaat bagi siswa juga dalam berkomunikasi antar sesama (kehidupan sosial masyarakat). Dalam kehidupan sosial guru harusnya menjadi contoh dan panutan. Cara berbicara yang santun dan beretika dalam berkomunikasi.
“Saya diundang secara pribadi oleh ibu Kepala SMKN 5 Kupang sebagai narasumber dan membawakan materi public speaking. Hanya saja karena saya juga adalah ASN lingkup provinsi dan mengabdi di Biro Humas (hubungan masyarakat) sehingga tadi saya langsung menyiar di Radio Suara NTT. Jadi kita langsung praktekkan bagaimana berkomunikasi (berbahasa) yang santun, baik dan benar bagi khalayak,”jelas Frans.
Menjawab daya serap terhadap materi yang disampaikan, menurut Frans, kuncinya kembali ka masing-masing guru. Bagaimana dia mengaplikasikannya dalam tugasnya sebagai pendidik dan dalam kehidupan sosial masyarakat. +++marthen/citra-news.com