Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

Belajar DARING Disinyalir Menimbulkan Persoalan Baru

CitraNews

Menjawab kendala yang dihadapi sekolah, Kasek Jemmy sontak menjawab, yang menjadi kendala utama adalah Siswa. Ini menjadi masalah baru, tegas Jemmy,  yang ditimbulkan kala kita guru menerapkan pembelajaran Daring. Karena siswa meskipun mereka miliki HP anroid tapi mereka tidak mau ambil bagian dalam Daring. Ada juga mausuk group Daring tapi tugas-tugas dari guru mata pelajaran diabaikan begitu saja,” kata Jemmy.

Oleh karena itu sekolah punya strategi jitu, tambah Jemmy, yakni dengan memberlakukan Evaluasi Harian Bersama. Melalui cara ini kita bisa mengetahui mana siswa yang sungguh-sungguh mana sisa yang asal-asalan saja penuhi klewajibannya.

“Saya baru saja marah dengan salah satu orangtua siswa. Yang datang kesini marah-marah lalu tanya tugas dan lain-lain. Saya meladeninya dengan menjelaskan kondisinya. Bahwa hampir pasti anak bisa balik menipu orangtua kalau sekolah tidak kasih tugas dan pelajaran Daring. Iya orangtua dengan kesibukannya percaya-percaya saja. Nah dengan momentum Evaluasi Harian Bersama ini baru ketahuan kedok siswa yang main-main dengan belajar Daring,”kata Jemmy.

Baca Juga :  KERJA Keras Untuk NTT Sejahtera
Baca Juga :  Masalah TKI Ilegal Tidak Harus Saling Menyalahkan

Marsel menambahkan, untuk Evaluasi Harian Bersama dijadwalkan mulai tanggal 28 September 2020. Syaratnya semua siswa harus sudah menyelesaikan semua tugas yang diberikan guru mata pelajaran Daring. Termasuk syarat administrasi lainnya.

“Pak wartawan lihat sendiri hari ini ada banyak siswa datang mengambil soal ujian. Tapi ada banyak yang datang itu beberapa diantaranya mereka tidak tahu tugas-tugas yang diberikan guru mata pelajaran melalui Daring. Ini memberi bukti kalau metode Daring  memang tidak efektif tapi paling tidak sekolah bisa mengetahui aktif tidaknya siswa,”tandasnya.

Baca Juga :  Atlit NTT Peraih Medali di PON dan PEPARNAS Dapat RUMAH Gratis

Marsel menambahkan, pada evaluasi semesteran nanti baru menjadi salah satu tolok ukur kualitas pelaksanaan pembelajaran selama satu semester. Kita berharap pada Desember 2020 suasana sudah kembali pulih dan pembelajaran di sekolah bisa terjadi lagi. Kerjasama semua pemangku kepentingan pendidikan, harap Marsel, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mencerdaskan anak bangsa. +++ marthen/citra-news.com