“SMAN 6 Kota Kupang menerrapkan mnodel pembelajaran Daring dengan 2 (dua) strategi. Yakni melalui Google Classroom untuk meng-upload tugas-tugas dari guru mata pelajaran. Serta n Google Meeting atau belajar virtual (video conference,red),”beber Wakil Kasek Bidang Kurikulum Marselinus Tika atau akrab disapa Marsel.
Senada dengan Kasek Jemmy, Marsel juga mengakui secara kualitatif model pembelajaran daring tidak efektif. Akan tetapi pandemi Covid-19 ini adalah bencana nasional maka aturana-turan yang diterapkan pemerintah wajib dii8kuti semua elemen masyarakat. Tidak terkecuali sekolah sebagai lembaga pendidikan yang adalah kumpulan para siswa.
Lebih jauh Marsel menjelaskan, untuk dua model pembelajaran daring tersebut diatas dilakukan sekolah melalui guru-guru mata pelajaran. Dan berlaku umum untuk semua tingkatan, mulai dari kelas X sampai kelas XII. Untuk Google Classroom maupun Google Meeeting dilaksanakan satu minggu dua kali pertemuan. Dengan mata pelajaran terjadwal seperti lazimnya Roster Harian di sekolah tatap muka.
Kasek JEMMY (kanan) dan Wakasek Kurikulum SMAN 6 Kupang, MARSEL (kiri). Doc.marthen radja/citra-news.com
“Model pembelajaran Daring sesungguhnya sama saja dengan tatap muka seperti lazimnya sekolah formal. Hanya saja tidak bisa berhadap-hadapan seperti pembelajaran di kelas saat normal. Dan media komunikasi yang digunakan adalah handphone anroid. Semua materi belajar termasuk tugas-tugas dari guru mata pelajaran disampaikan melalui telepon seluler,”ucap Marsel.
Evaluasi Harian Bersama